Bomber Boston jadi sampul, majalah Rolling Stone dihujat
A
A
A
Sindonews.com – Majalah Rolling Stone, membuat gempar dengan menampilkan tersangka bom Boston Dzhokhar Tsarnaev dalam sampulnya. Majalah itu menulis, Tsarnaev sebagai sosok yang komitmen dan bijaksana.
Tindakan majalah itu menuai hujatan dari berbagai pihak. Walikota Boston, Thomas Menino, mengecam majalah itu karena seolah-olah memberi penghargaan pada seorang teroris layaknya selebriti.
Tsarnaev, 19, mengaku tidak bersalah pada sidang Minggu lalu, atas pemboman pada 15 April, yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak berumur 8 tahun.
Editor Rolling Stone, Janet Reitman, menghabiskan dua bulan untuk mewawancarai teman Tsarnaev dan keluarganya, untuk menyuguhkan artikel sisi lain dari sosok tersangka bom Boston tersebut. ”Mereka hati-hati untuk pergi (menemui) korban bom Marathon Boston,” kata Reitmen, Rabu kemarin.
Presiden Dewan Kota Boston, Stephen Murphy, mengatakan, cover majalah itu menjijikkan. ”Rolling Stone telah memajang Tsarnaev sebagai pahlawan, seorang remaja yang salah pemahaman, sebuah produk dari dua budaya yang tidak kompatibel,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.
”Dia tidak. Dia adalah seorang pengecut dan seorang pembunuh yang tepat menghadapi hukuman mati atas kejahatannya,” lanjut Murphy.
Lebih dari 15 ribu komentar marah dan hujatan kepada Rolling Stone muncul di Facebook dan Twitter. ”Rolling Stone, Anda harus malu,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Tindakan majalah itu menuai hujatan dari berbagai pihak. Walikota Boston, Thomas Menino, mengecam majalah itu karena seolah-olah memberi penghargaan pada seorang teroris layaknya selebriti.
Tsarnaev, 19, mengaku tidak bersalah pada sidang Minggu lalu, atas pemboman pada 15 April, yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak berumur 8 tahun.
Editor Rolling Stone, Janet Reitman, menghabiskan dua bulan untuk mewawancarai teman Tsarnaev dan keluarganya, untuk menyuguhkan artikel sisi lain dari sosok tersangka bom Boston tersebut. ”Mereka hati-hati untuk pergi (menemui) korban bom Marathon Boston,” kata Reitmen, Rabu kemarin.
Presiden Dewan Kota Boston, Stephen Murphy, mengatakan, cover majalah itu menjijikkan. ”Rolling Stone telah memajang Tsarnaev sebagai pahlawan, seorang remaja yang salah pemahaman, sebuah produk dari dua budaya yang tidak kompatibel,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.
”Dia tidak. Dia adalah seorang pengecut dan seorang pembunuh yang tepat menghadapi hukuman mati atas kejahatannya,” lanjut Murphy.
Lebih dari 15 ribu komentar marah dan hujatan kepada Rolling Stone muncul di Facebook dan Twitter. ”Rolling Stone, Anda harus malu,” tulis salah satu pengguna Twitter.
(esn)