John Bolton: Israel mestinya serang Iran sejak kemarin

Selasa, 16 Juli 2013 - 14:57 WIB
John Bolton: Israel mestinya serang Iran sejak kemarin
John Bolton: Israel mestinya serang Iran sejak kemarin
A A A
Sindonews.com - Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, John Bolton mengatakan, Israel seharusnya menyerang Iran sejak kemarin. Sebab, saat ini Iran terus membuat kemajuan tentang kemampuan nuklirnya. Akibatnya, bahaya yang harus dilewati Israel setiap harinya terus bertambah.

"Saya paham kenapa Israel sangat ingin AS menyerang Iran. Tapi, Israel hanya akan terus menunggu sesuatu yang tidak akan terjadi. Sementara Iran, setiap harinya terus membuat kemajuan" ungkap Bolton dalam wawancara bersama The Jerusalem Post, Senin (15/7/2013).

Bolton mengatakan, baik AS maupun Israel tidak dapat memperkirakan sejauh mana kemampuan intelijen yang telah dicapai Iran. Tapi yang jelas, jika Israel memutuskan untuk menyerang Iran setelah mereka mendapatkan kemampuan itu, yang diperoleh Isreal adalah serangan nuklir balasan.

Bolton mengungkapkan, selama masa jabatan pertamanya, tersirat bahwa Presiden AS Barack Obama tidak akan memasok senjata kepada Israel yang mampu digunakan untuk menyerang Iran. "Tapi, besarnya dukungan yang diberikan kongres akan memaksa AS untuk memberikan bantuan senjata kepada Israel dalam hal apapun," terangnya.

Balton sendiri skeptif saat ditanya apakah mungkin Obama yang mengeluarkan perintah menyerang Iran, sebelum Israel melakukannya. Menurut Bolton, itu semua tergantung pada karakter Obama. Tapi dia yakin, terpilihnya Hassan Rouhani sebagai presiden Iran akan menjadi perangkap bagi AS.

Bolton yakin, Rouhani menciptakan rasa aman palsu dan memutuskan untuk melanjutkan negosiasi nuklir yang hanya membuat mereka mendapatkan nuklir. Itu terlihat dari reaksi Uni Eropa dan Gedung Putih saat dia terpilih.

"Gagasan Rouhani yang menyatakan bahwa dia serius untuk melanjutkan negosiasi, artinya dia mencoba menunjukan, bahwa dia punya pemerintahan yang berbeda di planet ini,"ujarnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7651 seconds (0.1#10.140)