Iran bantah berencana buka rute penerbangan langsung ke AS
A
A
A
Sindonews.com – Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araqchi, membantah laporan yang menyebut, Iran berencana untuk memulai kembali penerbangan langsung antara Teheran dan Washington, Amerika Serikat (AS).
Sejumlah media asing baru-baru ini mengklaim, bahwa Iran dan AS berencana untuk melanjutkan penerbangan langsung antara Ibu Kota negara masing-masing. "Masalah ini tidak benar," kata Araqchi, seperti dikutip dari Fars. Ia menyebut klaim itu "tak berdasar".
Araqchi mengatakan, para pejabat di Teheran telah menggarisbawahi laporan itu, ketika pertama kali muncul di media massa pada pekan lalu. Sejak April 1980, Iran dan AS telah memutuskan hubungan diplomatik mereka.
Sejak saat itu, kedua negara telah memiliki hubungan yang tegang. Tetapi, keduanya tetap menunjukkan kesediaan untuk menghadiri pembicaraan guna membantu menyelesaikan isu-isu regional, termasuk keamanan di Irak. Namun, kedua negara menghindari pembicaraan tentang isu-isu bilateral selama tiga puluh tahun terakhir.
AS dan sekutu Baratnya menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Sementara AS tidak pernah menyajikan bukti nyata untuk mendukung tuduhan mereka. Iran sendiri membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
Sejumlah media asing baru-baru ini mengklaim, bahwa Iran dan AS berencana untuk melanjutkan penerbangan langsung antara Ibu Kota negara masing-masing. "Masalah ini tidak benar," kata Araqchi, seperti dikutip dari Fars. Ia menyebut klaim itu "tak berdasar".
Araqchi mengatakan, para pejabat di Teheran telah menggarisbawahi laporan itu, ketika pertama kali muncul di media massa pada pekan lalu. Sejak April 1980, Iran dan AS telah memutuskan hubungan diplomatik mereka.
Sejak saat itu, kedua negara telah memiliki hubungan yang tegang. Tetapi, keduanya tetap menunjukkan kesediaan untuk menghadiri pembicaraan guna membantu menyelesaikan isu-isu regional, termasuk keamanan di Irak. Namun, kedua negara menghindari pembicaraan tentang isu-isu bilateral selama tiga puluh tahun terakhir.
AS dan sekutu Baratnya menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Sementara AS tidak pernah menyajikan bukti nyata untuk mendukung tuduhan mereka. Iran sendiri membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
(esn)