PM oposisi Suriah letakkan jabatan
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri oposisi Suriah, Ghassan Hitto, memutuskan untuk mengundurkan diri pada Senin (8/7/2013), setelah gagal membentuk pemerintahan selama empat bulan, sejak ia terpilih.
Dalam sebuah pernyataan on line, Hitto mengaku tak mau meneruskan tugasnya sebagai PM oposisi Suriah. “Saya tidak akan melanjutkan tugas dalam kapasitas saya sebagai Perdana Menteri yang bertugas memimpin pemerintahan sementara," ujar Hitto.
Namun, Hitto mengaku akan terus berjuang untuk kepentingan kubu oposisi Suriah. “Saya akan terus bekerja untuk kepentingan dan untuk mencapai tujuan revolusi,” lanjutnya. Hitto dipilih oleh kelompok oposisi utama di pengasingan, Koalisi Nasional Suriah, untuk menjabat sebagai Perdana Menteri oposisi Suriah.
Pengunduran diri Hitto ini juga dimaksudkannya untuk membuka jalan bagi kepemimpinan baru dari koalisi untuk melaksanakan kewajiban, sesuai dengan visi politiknya. Jarba, pemimpin baru oposisi Suriah, adalah tokoh suku dari provinsi Hasaka timur dan dipandang sebagai memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi.
Jarba mengalahkan saingan yang kuatnya, pengusaha Mustafa Sabbagh yang didukung oleh Qatar. Oposisi Suriah telah lama terbagi dalam beberapa kelompok, yang didasari perbedaan pandangan dari blok yang mendukungnya.
Konflik di Suriah sendiri tak menunjukan tanda-tanda akan berakhir, meski perang berdarah itu telah berlangsung lebih dari dua tahun dan menelan korban jiwa puluhan ribu orang tak berdosa.
Dalam sebuah pernyataan on line, Hitto mengaku tak mau meneruskan tugasnya sebagai PM oposisi Suriah. “Saya tidak akan melanjutkan tugas dalam kapasitas saya sebagai Perdana Menteri yang bertugas memimpin pemerintahan sementara," ujar Hitto.
Namun, Hitto mengaku akan terus berjuang untuk kepentingan kubu oposisi Suriah. “Saya akan terus bekerja untuk kepentingan dan untuk mencapai tujuan revolusi,” lanjutnya. Hitto dipilih oleh kelompok oposisi utama di pengasingan, Koalisi Nasional Suriah, untuk menjabat sebagai Perdana Menteri oposisi Suriah.
Pengunduran diri Hitto ini juga dimaksudkannya untuk membuka jalan bagi kepemimpinan baru dari koalisi untuk melaksanakan kewajiban, sesuai dengan visi politiknya. Jarba, pemimpin baru oposisi Suriah, adalah tokoh suku dari provinsi Hasaka timur dan dipandang sebagai memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi.
Jarba mengalahkan saingan yang kuatnya, pengusaha Mustafa Sabbagh yang didukung oleh Qatar. Oposisi Suriah telah lama terbagi dalam beberapa kelompok, yang didasari perbedaan pandangan dari blok yang mendukungnya.
Konflik di Suriah sendiri tak menunjukan tanda-tanda akan berakhir, meski perang berdarah itu telah berlangsung lebih dari dua tahun dan menelan korban jiwa puluhan ribu orang tak berdosa.
(esn)