Oposisi Suriah tawarkan gencatan senjata selama Ramadan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Koalisi Nasional Suriah (SNC) yang baru terpilih, Ahmad Jurba, menawarkan gencatan senjata di ProvinsI Homs selama Ramadan, kepada pasukan loyalis Presien Suriah, Bashar al-Assad. Tawaran gencatan senjata itu dia sampaikan di tempat pengasingan melalui stasiun televisi Mayadeen.
Ahmad Jurba terpilih sebagai Kepala baru SNC dalam proses pemilihan yang berlangsung di Istanbul, Turki, Sabtu pekan lalu. Ia memenangkan proses pemilihan kepala kelompok yang ingin menggulingkan Assad itu, pada putaran kedua.
Meski menawarkan gencatan senjata, Jurba, seperti dikutip Xinhua, Senin (8/7/2013), berharap kiriman senjata canggih dari Arab Saudi segera tiba.
Jarba adalah seorang tokoh suku dari Provinsi Hasaka timur, yang dinilai memiliki hubungan dekat dengan Pemerintah Arab Saudi. Dalam proses pemilihan Kepala SNC, Jarba mengalahkan kandidat kuat lainnya, yakni pengusaha Mustafa Sabbagh yang didukung Qatar.
Kendati demikian, tawaran gencatan senjata itu tampaknya sulit untuk dipraktikkan. Pasalnya, banyak kelompok pemberontak yang aktif di lapangan, yang tidak mengikuti rantai komando SNC. ”Terlebih, Pemerintah Assad sudah berhasil menduduki beberapa daerah di Kota Homs,” tulis Xinhua, dalam laporannya.
Konflik di Suriah antara pasukan loyalis Pemerintah Suriah dengan kelompok pemberontak dimulai sejak 15 Maret 2011. Akibat konflik itu, lebih dari 100 ribu orang terbunuh.
Ahmad Jurba terpilih sebagai Kepala baru SNC dalam proses pemilihan yang berlangsung di Istanbul, Turki, Sabtu pekan lalu. Ia memenangkan proses pemilihan kepala kelompok yang ingin menggulingkan Assad itu, pada putaran kedua.
Meski menawarkan gencatan senjata, Jurba, seperti dikutip Xinhua, Senin (8/7/2013), berharap kiriman senjata canggih dari Arab Saudi segera tiba.
Jarba adalah seorang tokoh suku dari Provinsi Hasaka timur, yang dinilai memiliki hubungan dekat dengan Pemerintah Arab Saudi. Dalam proses pemilihan Kepala SNC, Jarba mengalahkan kandidat kuat lainnya, yakni pengusaha Mustafa Sabbagh yang didukung Qatar.
Kendati demikian, tawaran gencatan senjata itu tampaknya sulit untuk dipraktikkan. Pasalnya, banyak kelompok pemberontak yang aktif di lapangan, yang tidak mengikuti rantai komando SNC. ”Terlebih, Pemerintah Assad sudah berhasil menduduki beberapa daerah di Kota Homs,” tulis Xinhua, dalam laporannya.
Konflik di Suriah antara pasukan loyalis Pemerintah Suriah dengan kelompok pemberontak dimulai sejak 15 Maret 2011. Akibat konflik itu, lebih dari 100 ribu orang terbunuh.
(esn)