Hizbullah & pemberontak Suriah dikabarkan bentrok di Libanon
A
A
A
Sindonews.com - Pemberontak Suriah yang menamakan diri mereka Tentara Pembebasan Suriah (FSA), terlibat bentrok sengit dengan pejuang Hizbullah di beberapa wilayah di timur Libanon, dekat perbatasan Suriah, Jumat (5/7/2013).
Sejumlah media lokal Libanon melaporkan, bentrokan sengit antara pejuang Hizbullah dan FSA pecah di lembah Bekaa, tepatnya di Kota al Khodr, Brital, dan Nabi Sheet. Namun, laporan tersebut dibantah Voice of Lebanon (100.5), mereka mengatakan bahwa baku tembak meletus pada malam hari di wilayah Suriah.
Tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan yang diakibatkan bentrok ini.Bentrok antara pejuang Hizbullah dan FSA tidak terlepas dari peran penting pejuang Hizbullah yang terus mendukung perjuangan tentara Suriah untuk menumpas habis pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar Assad.
Ribuan pejuang Hizbullah dilaporkan bertempur bahu membahu dengan tentara Pemerintah Suriah dalam memerangi kaum pemberontak. Salah satunya dalam pertempuran di Kota Qusayr.
Pemerintah Libanon sendiri secara resmi telah mempertahankan kebijakan netralitas dalam konflik di Suriah. Namun, Hizbullah memilih sikap yang berbeda dengan kebijakan Pemerintah Libanon.
Hal ini juga memicu ketegangan di dalam negeri Libanon. Kaum Sunni Libanon mendukung kaum pemberontak Suriah, sementara kaum Syiah menyokong rezim Presiden Bashar al-Assad.
Sejumlah media lokal Libanon melaporkan, bentrokan sengit antara pejuang Hizbullah dan FSA pecah di lembah Bekaa, tepatnya di Kota al Khodr, Brital, dan Nabi Sheet. Namun, laporan tersebut dibantah Voice of Lebanon (100.5), mereka mengatakan bahwa baku tembak meletus pada malam hari di wilayah Suriah.
Tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan yang diakibatkan bentrok ini.Bentrok antara pejuang Hizbullah dan FSA tidak terlepas dari peran penting pejuang Hizbullah yang terus mendukung perjuangan tentara Suriah untuk menumpas habis pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar Assad.
Ribuan pejuang Hizbullah dilaporkan bertempur bahu membahu dengan tentara Pemerintah Suriah dalam memerangi kaum pemberontak. Salah satunya dalam pertempuran di Kota Qusayr.
Pemerintah Libanon sendiri secara resmi telah mempertahankan kebijakan netralitas dalam konflik di Suriah. Namun, Hizbullah memilih sikap yang berbeda dengan kebijakan Pemerintah Libanon.
Hal ini juga memicu ketegangan di dalam negeri Libanon. Kaum Sunni Libanon mendukung kaum pemberontak Suriah, sementara kaum Syiah menyokong rezim Presiden Bashar al-Assad.
(esn)