Obama desak Morsi tanggapi demonstran
A
A
A
Sindonews.com – Presiden AS, Barack Obama mendesak Presiden Mesir, Mohamed Morsi untuk menanggapi demonstran. Demikian disampaikan pihak Gedung Putih, Selasa (2/7/2013), dikutip Reuters.
Menurut Obama, krisis politik di Mesir hanya bisa diselesaikan dengan pembicaraan. Obama meminta kedua belah pihak (penentang dan pendukung Morsi) agar melakukan demonstrasi dengan damai. Permintaan itu, menyusul bentrok kedua pihak yang sudah menewaskan 16 orang, sejak demo besar berlangsung Minggu (30/6/2013) lalu.
”Amerika berkomitmen untuk proses demokrasi di Mesir dan tidak mendukung partai (berkuasa) maupun kelompok (penentang),” demikian pernyataan pihak Gedung Putih.
”Presiden Obama mendorong Presiden Morsi untuk mengambil langkah-langkah untuk menunjukkan, bahwa ia responsif terhadap keprihatinan mereka, dan menekankan bahwa krisis saat ini hanya dapat diselesaikan melalui proses politik,” lanjut pernyataan pihak Gedung Putih.
Obama, yang berkunjung ke Tanzania pada akhir lawatan delapan hari di Afrika, juga mendesak Morsi untuk membuat proses politik yang inklusif. ”Demokrasi adalah lebih dari sekadar Pemilu,” ujarnya. ”Juga memastikan bahwa suara semua kubu Mesir didengar dan diwakili oleh pemerintah mereka.”
Presiden Obama kembali mengungkapkan keprihatinan tentang laporan kekerasan selama unjuk rasa. Terutama laporan adanya serangan seksual terhadap perempuan asing di Mesir. Dia mendesak Morsi untuk meyakinkan para pendukungnya, bahwa semua bentuk kekerasan tidak dapat diterima.
Menurut Obama, krisis politik di Mesir hanya bisa diselesaikan dengan pembicaraan. Obama meminta kedua belah pihak (penentang dan pendukung Morsi) agar melakukan demonstrasi dengan damai. Permintaan itu, menyusul bentrok kedua pihak yang sudah menewaskan 16 orang, sejak demo besar berlangsung Minggu (30/6/2013) lalu.
”Amerika berkomitmen untuk proses demokrasi di Mesir dan tidak mendukung partai (berkuasa) maupun kelompok (penentang),” demikian pernyataan pihak Gedung Putih.
”Presiden Obama mendorong Presiden Morsi untuk mengambil langkah-langkah untuk menunjukkan, bahwa ia responsif terhadap keprihatinan mereka, dan menekankan bahwa krisis saat ini hanya dapat diselesaikan melalui proses politik,” lanjut pernyataan pihak Gedung Putih.
Obama, yang berkunjung ke Tanzania pada akhir lawatan delapan hari di Afrika, juga mendesak Morsi untuk membuat proses politik yang inklusif. ”Demokrasi adalah lebih dari sekadar Pemilu,” ujarnya. ”Juga memastikan bahwa suara semua kubu Mesir didengar dan diwakili oleh pemerintah mereka.”
Presiden Obama kembali mengungkapkan keprihatinan tentang laporan kekerasan selama unjuk rasa. Terutama laporan adanya serangan seksual terhadap perempuan asing di Mesir. Dia mendesak Morsi untuk meyakinkan para pendukungnya, bahwa semua bentuk kekerasan tidak dapat diterima.
(esn)