Seorang Kapten AU Yordania ikut perang di Suriah
Senin, 01 Juli 2013 - 18:39 WIB

Seorang Kapten AU Yordania ikut perang di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Seorang Kapten Angkatan Udara Yordania dilaporkan telah meninggalkan tugas militernya dan bergabung dengan pemberontak al-Nusra untuk melawan tentara Presiden Suriah Bashar al-Assad, Senin (1/7/2013). Kabar tersebut diungkapkan keluarga dan sahabat kapten itu.
"Ahmad Atallah Shbeib al-Majali yang lahir pada 1984 silam, mengambil cuti dari pekerjaannya Rabu lalu. Dia kemudian melakukan perjalanan ke Turki pada hari Jumat, dari sana ia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan pemberontak," kata seorang anggota keluarga Majali yang namanya enggan disebutkan pada AFP.
"Padahal, dua pekan lalu Majali baru saja dipromosikan," imbuh kerabatnya.Angkatan bersenjata Yordania menolak mengomentari kabar itu, sementara Pemerintah Yordania hingga kini belum mengeluarkan reaksi langsung.
Seorang pemimpin Salafi mengkonfirmasi pembelotan yang dilakukan Majali. Dia membenarkan, bahwa Majali memutuskan bergabung dengan al-Nusra untuk berusaha mendirikan negara Islam di Suriah.
"Seorang kapten dari selatan Kota Karak berhubungan dengan al-Nusra, dia kemudian memutuskan untuk bergabung. Ada delapan orang yang dari Kota Karak yang memutuskan bergabung dengan al-Nusra," ungkap pemimpin Salafi yang namanya enggan dikonfirmasi itu.
Sumber lain mengatakan, Majali bukan seorang pilot. "Dia telah melarikan diri dari tugas. Jika dia terbukti melarikan diri, maka dia akan menghadapi hukuman mati," ungkap sumber ketiga.
Kelompok Salafi Yordania sebelumnya mengatakan, 500 orang di antara mereka telah ambil bagian dalam perang Suriah. Pemerintah Yordania tidak mentolerir jika kelompok Salafi pergi ke Suriah untuk berperang.
"Ahmad Atallah Shbeib al-Majali yang lahir pada 1984 silam, mengambil cuti dari pekerjaannya Rabu lalu. Dia kemudian melakukan perjalanan ke Turki pada hari Jumat, dari sana ia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan pemberontak," kata seorang anggota keluarga Majali yang namanya enggan disebutkan pada AFP.
"Padahal, dua pekan lalu Majali baru saja dipromosikan," imbuh kerabatnya.Angkatan bersenjata Yordania menolak mengomentari kabar itu, sementara Pemerintah Yordania hingga kini belum mengeluarkan reaksi langsung.
Seorang pemimpin Salafi mengkonfirmasi pembelotan yang dilakukan Majali. Dia membenarkan, bahwa Majali memutuskan bergabung dengan al-Nusra untuk berusaha mendirikan negara Islam di Suriah.
"Seorang kapten dari selatan Kota Karak berhubungan dengan al-Nusra, dia kemudian memutuskan untuk bergabung. Ada delapan orang yang dari Kota Karak yang memutuskan bergabung dengan al-Nusra," ungkap pemimpin Salafi yang namanya enggan dikonfirmasi itu.
Sumber lain mengatakan, Majali bukan seorang pilot. "Dia telah melarikan diri dari tugas. Jika dia terbukti melarikan diri, maka dia akan menghadapi hukuman mati," ungkap sumber ketiga.
Kelompok Salafi Yordania sebelumnya mengatakan, 500 orang di antara mereka telah ambil bagian dalam perang Suriah. Pemerintah Yordania tidak mentolerir jika kelompok Salafi pergi ke Suriah untuk berperang.
(esn)