Israel beri diskon pembeli pemukiman baru di Yerusalem
A
A
A
Sindonews.com - Israel siap untuk menyetujui insentif bagi pembeli hampir 1.000 rumah baru di Yerusalem timur yang, meskipun ada dorongan besar dari Amerika Serikat (AS) untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai. Demikian dilaporkan Maariv, Minggu (30/6/2013).
Menurut Maariv, Kementerian Perumahan Israel akan menawarkan calon pembeli dengan diskon besar pada 930 rumah baru yang akan dibangun di Har Homa. Hal ini akan dibahas oleh Komite Keuangan Yerusalem pada Senin (1/7/2013).
Laporan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry melakukan pembicaraan secara terpisah dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, untuk membujuk kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan.
Jika disetujui, diskon tersebut akan menurunkan harga setiap rumah baru senilai USD27 ribu. Wilayah Har Homa terletak di pinggiran selatan Yerusalem timur dan pembangunan pemukiman baru ini kemungkinan memiliki dampak serius pada sisa batas dengan Tepi Barat.
Rencana untuk membangun lebih dari 900 rumah di Har Homa telah disetujui pada 2011, dengan tender yang dikeluarkan dan perusahaan konstruksi menunggu instruksi untuk mulai bekerja. Namun, proyek itu sempat ditunda karena bisa memicu ketegangan.
Anggota Dewan Kota Yerusalem, Elisha Peleg, yang juga anggota dari parta sayap kanan Likud, tidak berusaha untuk menyembunyikan kegembiraannya. “Penghentian sementara pembangunan di Yerusalem timur berakhir, meskipun ada kunjungan Menlu AS, John Kerry," katanya kepada radio militer Israel.
"Tidak ada alasan untuk menghentikan pembangunan lagi. Sebab, sekarang telah terbukti, bahwa menghentikan pembangunan di Yerusalem timur tidak membawa pembaruan perundingan dengan Palestina, namun telah menyebabkan kekurangan parah perumahan," katanya.
Menurut Maariv, Kementerian Perumahan Israel akan menawarkan calon pembeli dengan diskon besar pada 930 rumah baru yang akan dibangun di Har Homa. Hal ini akan dibahas oleh Komite Keuangan Yerusalem pada Senin (1/7/2013).
Laporan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry melakukan pembicaraan secara terpisah dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, untuk membujuk kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan.
Jika disetujui, diskon tersebut akan menurunkan harga setiap rumah baru senilai USD27 ribu. Wilayah Har Homa terletak di pinggiran selatan Yerusalem timur dan pembangunan pemukiman baru ini kemungkinan memiliki dampak serius pada sisa batas dengan Tepi Barat.
Rencana untuk membangun lebih dari 900 rumah di Har Homa telah disetujui pada 2011, dengan tender yang dikeluarkan dan perusahaan konstruksi menunggu instruksi untuk mulai bekerja. Namun, proyek itu sempat ditunda karena bisa memicu ketegangan.
Anggota Dewan Kota Yerusalem, Elisha Peleg, yang juga anggota dari parta sayap kanan Likud, tidak berusaha untuk menyembunyikan kegembiraannya. “Penghentian sementara pembangunan di Yerusalem timur berakhir, meskipun ada kunjungan Menlu AS, John Kerry," katanya kepada radio militer Israel.
"Tidak ada alasan untuk menghentikan pembangunan lagi. Sebab, sekarang telah terbukti, bahwa menghentikan pembangunan di Yerusalem timur tidak membawa pembaruan perundingan dengan Palestina, namun telah menyebabkan kekurangan parah perumahan," katanya.
(esn)