Jenuh dengan perang, warga Suriah nonton Arab Idol
A
A
A
Sindonews.com - Warga Suriah dalam beberapa bulan terakhir mulai jenuh dengan suasana konflik. Mereka pun memilih menonton acara music Arab Idol untuk mengusir kejenuhan dari perang saudara yang belum berakhir itu.
Banyak keluarga di Suriah belakangan ini memilih menghabiskan malam setiap hari Jumatdengan menonton Arab Idol. Apalagi, kontestan asal Suriah melaju ke babak final, meski akhirnya gagal menjadi juara.
”Saya benar-benar suka menonton acara ini, karena dua jam mendengar suara-suara yang hebat dan berbakat, sudah membuat saya melupakan cobaan hidup (konflik) sementara,” tulis Nour, seorang mahasiswa 24 tahun, pada halaman situs jaringan sosialnya, dikutip Xinhua, Sabtu (29/6/2013).
”Saya berharap orang-orang Arab bersatu dalam politik, seperti halnya dalam berkesenian,” ujarnya. Acara itu ditutup Jumat lalu, dengan kemenangan diraih warga Gaza, Palestina.
Namun, rumor sempat menyebar di awal acara, bahwa kontestan Suriah, Abdul Karim-Hamdan, adalah salah satu penentang Pemerintah Suriah. Sedangkan kontestan asal Suriah lainnya, Farah Youssef, yang melaju ke babak tiga besar, dianggap sebagai pendukung Pemerintah Bashar al-Assad.
Beberapa orang berpendapat bahwa pemilih harus membedakan antara politik dan seni dan mendesak orang untuk memilih kedua kontestan yang memiliki suara hebat, yang berhasil menarik perhatian juri. Fenomena Arab Idol telah membawa kebahagiaan kepada warga Suriah, di tengah kebencian sektarian memuncak.
Banyak keluarga di Suriah belakangan ini memilih menghabiskan malam setiap hari Jumatdengan menonton Arab Idol. Apalagi, kontestan asal Suriah melaju ke babak final, meski akhirnya gagal menjadi juara.
”Saya benar-benar suka menonton acara ini, karena dua jam mendengar suara-suara yang hebat dan berbakat, sudah membuat saya melupakan cobaan hidup (konflik) sementara,” tulis Nour, seorang mahasiswa 24 tahun, pada halaman situs jaringan sosialnya, dikutip Xinhua, Sabtu (29/6/2013).
”Saya berharap orang-orang Arab bersatu dalam politik, seperti halnya dalam berkesenian,” ujarnya. Acara itu ditutup Jumat lalu, dengan kemenangan diraih warga Gaza, Palestina.
Namun, rumor sempat menyebar di awal acara, bahwa kontestan Suriah, Abdul Karim-Hamdan, adalah salah satu penentang Pemerintah Suriah. Sedangkan kontestan asal Suriah lainnya, Farah Youssef, yang melaju ke babak tiga besar, dianggap sebagai pendukung Pemerintah Bashar al-Assad.
Beberapa orang berpendapat bahwa pemilih harus membedakan antara politik dan seni dan mendesak orang untuk memilih kedua kontestan yang memiliki suara hebat, yang berhasil menarik perhatian juri. Fenomena Arab Idol telah membawa kebahagiaan kepada warga Suriah, di tengah kebencian sektarian memuncak.
(esn)