WN Malaysia jadi korban tewas pertama kabut asap Indonesia
A
A
A
Sindonews.com-Warga Malaysia diklaim menjadi korban tewas pertama akibat kabut asap yang disebabkan dari kebakaran hutan di Riau, Indonesia. Demikian laporan sejumlah media di Malaysia, Rabu (26/6/2013).
Surat kabar The Sun, menulis, Li Cai Ling, wanita asal Kota Muar Selatan, Malaysia, meninggal pada Minggu (23/6/2013). Dari laporan medis, warga Malaysia itu meninggal karena pengaruh polusi udara.
Singapura awalnya menanggung beban krisis kabut asap terburuk di Asia Tenggara selama bertahun-tahun dengan polusi mencapai rekor tertinggi pada pekan lalu.
Angin yang terkontaminasi kabut asap sudah dibersihkan di Kota Muar Selatan, tapi warga tersebut dilaporkan telah menghirup udara yang terkontaminasi asap.
Polusi udara melonjak ke level berbahaya, di beberapa bagian negara di Malaysia dalam beberapa hari terakhir. Pihak Pemerintah Malaysia mengklaim, kualitas udara itu terburuk dalam 16 tahun terakhir.
Kondisi itu memaksa pembatalan kunjungan klub Liga Utama Inggris, Cardiff City, ke Malaysia dalam Minggu ini.
Klub itu, dalam pernyataan di situsnya, mengatakan, bahwa mereka telah meninggalkan Inggris dan dijadwalkan melakukan perjalanan selama seminggu di Malaysia. Mereka rencananya menginap di rumah miliarder, Vincent Tan.
”Karena kualitas udara buruk saat ini, telah diputuskan oleh pihak terkait untuk menunda perjalanan,” kata Tan dalam dalam pernyataannya.
Menteri Lingkungan Malaysia dijadwalkan datang ke Indonesia Rabu pagi, untuk bertemu Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, guna menyelesaikan masalah kabut asap itu. Pada tahun 1997-1998, nilai kerugian kabut asap di Asia Tenggara diperkirakan mencapai USD 9 miliar dari sektor trasnportasi udara dan sektor lainnya.
Surat kabar The Sun, menulis, Li Cai Ling, wanita asal Kota Muar Selatan, Malaysia, meninggal pada Minggu (23/6/2013). Dari laporan medis, warga Malaysia itu meninggal karena pengaruh polusi udara.
Singapura awalnya menanggung beban krisis kabut asap terburuk di Asia Tenggara selama bertahun-tahun dengan polusi mencapai rekor tertinggi pada pekan lalu.
Angin yang terkontaminasi kabut asap sudah dibersihkan di Kota Muar Selatan, tapi warga tersebut dilaporkan telah menghirup udara yang terkontaminasi asap.
Polusi udara melonjak ke level berbahaya, di beberapa bagian negara di Malaysia dalam beberapa hari terakhir. Pihak Pemerintah Malaysia mengklaim, kualitas udara itu terburuk dalam 16 tahun terakhir.
Kondisi itu memaksa pembatalan kunjungan klub Liga Utama Inggris, Cardiff City, ke Malaysia dalam Minggu ini.
Klub itu, dalam pernyataan di situsnya, mengatakan, bahwa mereka telah meninggalkan Inggris dan dijadwalkan melakukan perjalanan selama seminggu di Malaysia. Mereka rencananya menginap di rumah miliarder, Vincent Tan.
”Karena kualitas udara buruk saat ini, telah diputuskan oleh pihak terkait untuk menunda perjalanan,” kata Tan dalam dalam pernyataannya.
Menteri Lingkungan Malaysia dijadwalkan datang ke Indonesia Rabu pagi, untuk bertemu Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, guna menyelesaikan masalah kabut asap itu. Pada tahun 1997-1998, nilai kerugian kabut asap di Asia Tenggara diperkirakan mencapai USD 9 miliar dari sektor trasnportasi udara dan sektor lainnya.
(esn)