6 warga Palestina tewas dalam kamp pengungsi di Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Enam warga Palestina tewas dalam serangan di kamp pengungsi Yarmouk, di Suriah, Selasa (18/6/2013). Serangan ini menggunakan sebuah bom yang meledak di dekat rumah sakit setempat.
“Ledakan di dekat Rumah Sakit Palestina yang terletak di dalam kamp pengungsi, menewaskan Ahmad al-Hasan, Fahed Abbas, Yassin al-Khaja, Abdul Rahman Saleh, Ali Qassem, dan Khatoun Lafi Ahmad,” sebut pernyataan Asosiasi Pengungsi Palestina di Suriah, seperti dikutip dari Maan News.
Kelompok ini juga mengatakan, pasukan yang setia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah menahan seorang pemimpin lokal Fatah, Abu Nasser Qablawi di kamp Husseiniyeh. “Satu warga Palestina juga hilang dari kamp pengungsi Yarmouk. Ia tidak kembali ke kediamannya, setelah pergi bekerja,” lanjut pernyataan itu.
Laporan tewasnya pengungsi Suriah ini menyusul pernyataan Sekjen UNRWA, Filippo Grandi, bahwa kamp pengungsi Palestina di Suriah tak ubahnya "teater perang". "Pembunuhan, penculikan, kemiskinan, kehancuran, dan ketakutan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," kata Grandi.
Sebelum perang saudara di Suriah meletus, tercatat ada lebih dari 500 ribu pengungsi Palestina yang bermukim di Suriah. Namun kini, setengah dari jumlah itu telah melarikan diri. Sekitar 15 persennya melarikan diri ke luar negeri, termasuk 60 ribu yang masuk ke Libanon dan 7.000 ke Yordania.
“Bahkan, saat ini Mesir telah menjadi tuan rumah banyak pengungsi Palestina dari Suriah, dan beberapa telah mencapai Gaza," kata Grandi.
“Ledakan di dekat Rumah Sakit Palestina yang terletak di dalam kamp pengungsi, menewaskan Ahmad al-Hasan, Fahed Abbas, Yassin al-Khaja, Abdul Rahman Saleh, Ali Qassem, dan Khatoun Lafi Ahmad,” sebut pernyataan Asosiasi Pengungsi Palestina di Suriah, seperti dikutip dari Maan News.
Kelompok ini juga mengatakan, pasukan yang setia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah menahan seorang pemimpin lokal Fatah, Abu Nasser Qablawi di kamp Husseiniyeh. “Satu warga Palestina juga hilang dari kamp pengungsi Yarmouk. Ia tidak kembali ke kediamannya, setelah pergi bekerja,” lanjut pernyataan itu.
Laporan tewasnya pengungsi Suriah ini menyusul pernyataan Sekjen UNRWA, Filippo Grandi, bahwa kamp pengungsi Palestina di Suriah tak ubahnya "teater perang". "Pembunuhan, penculikan, kemiskinan, kehancuran, dan ketakutan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," kata Grandi.
Sebelum perang saudara di Suriah meletus, tercatat ada lebih dari 500 ribu pengungsi Palestina yang bermukim di Suriah. Namun kini, setengah dari jumlah itu telah melarikan diri. Sekitar 15 persennya melarikan diri ke luar negeri, termasuk 60 ribu yang masuk ke Libanon dan 7.000 ke Yordania.
“Bahkan, saat ini Mesir telah menjadi tuan rumah banyak pengungsi Palestina dari Suriah, dan beberapa telah mencapai Gaza," kata Grandi.
(esn)