Penyadapan NSA diklaim gagalkan 50 rencana teror
A
A
A
Sindonews.com - Dua program surveilans telepon dan internet yang dijalankan Badan Kemanan Nasional (NSA) AS diklaim sudah membantu untuk menggalkan lebih dari 50 rencana teror yang menyasar AS dan sekutunya. Klaim itu disampaikan Direktur NSA, Jenderal Keith Alexander pada Selasa (18/6/2013), dikutip abcnews Rabu (19/6/2013).
”Mari, saya mulai dengan mengatakan bahwa saya lebih suka berada di sini, berdebat, daripada mencoba untuk menjelaskan bagaimana kita gagal mencegah (serangan teror) 9/11,” kata Alexander di hadapan Anggota DPR AS.
Ia menekankan, bahwa kedua program telah menghasilkan nilai besar bagi keamanan nasional AS dalam memerangi terorisme.
”Dalam beberapa tahun terakhir, program ini bersama dengan kecerdasan lainnya telah melindungi AS dan sekutu kami dari ancaman teroris di seluruh dunia. Program ini sudah membantu mencegah potensi serangan teroris lebih dari 50 kali sejak serangan teror 9/11,” ujarnya.
Salah satu rencana teror yang berhasil digagalkan, kata Alexander, adalah rencana untuk meledakkan Bursa Efek di New York. Selama sidang pada Selasa, Alexander dan pejabat dari FBI dan Direktur Kantor Intelijen Nasional memberikan rincian rencana teror yang berusaha untuk meledakkan Bursa Efek di New York.
”Selama beberapa Minggu terakhir, pengungkapan yang tidak sah dari informasi rahasia, telah mengakibatkan perdebatan di media massa tentang dua program itu,” kata Alexander.
”Mari, saya mulai dengan mengatakan bahwa saya lebih suka berada di sini, berdebat, daripada mencoba untuk menjelaskan bagaimana kita gagal mencegah (serangan teror) 9/11,” kata Alexander di hadapan Anggota DPR AS.
Ia menekankan, bahwa kedua program telah menghasilkan nilai besar bagi keamanan nasional AS dalam memerangi terorisme.
”Dalam beberapa tahun terakhir, program ini bersama dengan kecerdasan lainnya telah melindungi AS dan sekutu kami dari ancaman teroris di seluruh dunia. Program ini sudah membantu mencegah potensi serangan teroris lebih dari 50 kali sejak serangan teror 9/11,” ujarnya.
Salah satu rencana teror yang berhasil digagalkan, kata Alexander, adalah rencana untuk meledakkan Bursa Efek di New York. Selama sidang pada Selasa, Alexander dan pejabat dari FBI dan Direktur Kantor Intelijen Nasional memberikan rincian rencana teror yang berusaha untuk meledakkan Bursa Efek di New York.
”Selama beberapa Minggu terakhir, pengungkapan yang tidak sah dari informasi rahasia, telah mengakibatkan perdebatan di media massa tentang dua program itu,” kata Alexander.
(esn)