Presiden Israel serukan hubungan lebih erat dengan China
A
A
A
Sindonews.com – Israel dan China harus memperkuat pertukaran individu dan memperluas kerjasama di bidang pertanian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Demikian disampaikan Presiden Israel, Shimon Peres kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Peres mengatakan, ada kebutuhan bagi kedua negara untuk mempromosikan pertukaran antara sektor swasta dan individu. "Saya pikir, kita harus mengembangkan hubungan people to people, ilmuwan untuk ilmuwan, perusahaan kepada perusahaan, selain hubungan baik antara kedua negara kita," katanya.
Menurut Peres, China sudah memiliki sektor non-pemerintah dan ada banyak perusahaan besar di negara yahudi itu. “Saya sangat senang, karena diberi tahu oleh para pemimpin dari beberapa perusahaan China, bahwa mereka akan datang ke Yerusalem untuk konferensi presiden, internasional tahunan forum di, isu-isu politik, dan keamanan ekonomi,” ujarnya.
"Israel adalah sebuah laboratorium yang besar, karena kita kecil dalam wilayah, kita harus maju dalam ilmu pengetahuan," kata Peres. Ia menambahkan, Israel bersedia untuk memperluas kerjasama dengan China di bidang pertanian dan ilmu pengetahuan, seperti rekayasa genetika dan penelitian otak proyek.
China dan Israel menjalin hubungan diplomatik sejak 21 tahun yang lalu dan perdagangan bilateral mereka sejak meningkat drastis menjadi hampir USD10 miliar, di mana China menjadi mitra dagang terbesar ketiga Israel.
Peres mengatakan, ada kebutuhan bagi kedua negara untuk mempromosikan pertukaran antara sektor swasta dan individu. "Saya pikir, kita harus mengembangkan hubungan people to people, ilmuwan untuk ilmuwan, perusahaan kepada perusahaan, selain hubungan baik antara kedua negara kita," katanya.
Menurut Peres, China sudah memiliki sektor non-pemerintah dan ada banyak perusahaan besar di negara yahudi itu. “Saya sangat senang, karena diberi tahu oleh para pemimpin dari beberapa perusahaan China, bahwa mereka akan datang ke Yerusalem untuk konferensi presiden, internasional tahunan forum di, isu-isu politik, dan keamanan ekonomi,” ujarnya.
"Israel adalah sebuah laboratorium yang besar, karena kita kecil dalam wilayah, kita harus maju dalam ilmu pengetahuan," kata Peres. Ia menambahkan, Israel bersedia untuk memperluas kerjasama dengan China di bidang pertanian dan ilmu pengetahuan, seperti rekayasa genetika dan penelitian otak proyek.
China dan Israel menjalin hubungan diplomatik sejak 21 tahun yang lalu dan perdagangan bilateral mereka sejak meningkat drastis menjadi hampir USD10 miliar, di mana China menjadi mitra dagang terbesar ketiga Israel.
(esn)