Banjir tewaskan lebih dari 50 warga India
A
A
A
Sindonews.com - Sejak akhir pekan lalu, lebih dari 50 orang dilaporkan tewas, sementara ratusan orang terdampar akibat banjir yang melanda wilayah India utara, termasuk Ibu Kota New Delhi. Demikian diungkapkan pejabat India, Senin (17/6/2013).
Korban tewas sebagian besar berasal dari negara bagian Uttarakhand, Uttar Pradesh, dan Himachal Pradesh. Banjir juga terjadi di Ibu Kota New Delhi dan di negara bagian Haryana. Tidak ada korban tewas di Haryana, namun banyak rumah warga dari puluhan desa terendam akibat banjir.
"Di Uttarakhand, hujan lebat memicu luapan air Sungai Gangga dan sejumlah anak sungainya dan memicu terjadinya banjir bandang yang menewaskan sekitar 30 warga," ungkap Petugas bantuan di Ibu Kota Dehradun, Uttarakhand kepada media.
Press Trust of India melaporkan, 10 warga negara bagian Himachal Pradesh dan lebih dari 15 warga di distrik Saharanpur, negara bagian Uttar Pradesh dilapokan tewas akibat banjir dan tanah longsor.
Sebanyak 700 orang termasuk ketua kementerian Virbhadra Singh yang sedang berkampanye untuk pemilu anggota parlemen nasional, terjebak oleh banjir dan Komisi Pemilihan Umum memberikan izin untuk melakukan evakuasi dengan helikopter daerah.
Korban tewas sebagian besar berasal dari negara bagian Uttarakhand, Uttar Pradesh, dan Himachal Pradesh. Banjir juga terjadi di Ibu Kota New Delhi dan di negara bagian Haryana. Tidak ada korban tewas di Haryana, namun banyak rumah warga dari puluhan desa terendam akibat banjir.
"Di Uttarakhand, hujan lebat memicu luapan air Sungai Gangga dan sejumlah anak sungainya dan memicu terjadinya banjir bandang yang menewaskan sekitar 30 warga," ungkap Petugas bantuan di Ibu Kota Dehradun, Uttarakhand kepada media.
Press Trust of India melaporkan, 10 warga negara bagian Himachal Pradesh dan lebih dari 15 warga di distrik Saharanpur, negara bagian Uttar Pradesh dilapokan tewas akibat banjir dan tanah longsor.
Sebanyak 700 orang termasuk ketua kementerian Virbhadra Singh yang sedang berkampanye untuk pemilu anggota parlemen nasional, terjebak oleh banjir dan Komisi Pemilihan Umum memberikan izin untuk melakukan evakuasi dengan helikopter daerah.
(esn)