Snowden bantah bekerja untuk China
A
A
A
Sindonews.com – Pembocor program rahasia National Security Agency (NSA), Edward Snowden, membantah dirinya adalah mata-mata China. “Saya sudah prediksi dugaan ini sebelum muncul ke publik,” kata Snowden dalam sebuah wawancara on line dengan Guardian, Senin (17/6/2013).
Tudingan bahwa Snowden adalah agen spionase China muncul, setelah mantan karyawan CIA itu memilih Hong Kong sebagai tempat pelarian. “Jika saya seorang mata-mata China, mengapa saya tidak terbang langsung ke Beijing? Saya bisa tinggal di istana sambil membelai burung phoenix,” kata Snowden.
Pemerintah China telah menegaskan, hingga kini pihaknya belum menerima permintaan untuk mengekstradisi Snowden. Sementara Snowden sendiri telah bersumpah untuk melawan setiap upaya ekstradisi dirinya ke Amerika Serikat (AS).
"Saya tidak memiliki informasi soal permintaan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dalam briefing regular, pertengahan pekan lalu. Pernyataan ini dikeluarkan Chunying saat menanggapi pertanyaan mengenai apakah AS telah mendekati China soal ekstradisi Snowden dan apa reaksi Beijing akan permintaan tersebut.
Hingga kini, Snowden masih terus ‘berkicau’. Teraktual, Snowden membocorkan dokumen yang mengungkap, bahwa Inggris memata-matai para delegasi KTT G20 yang berlangsung di London, pada 2009 lalu. Bocoran dari Snowden itu dirilis The Guardian, Senin (17/6/2013).
Menurut Snowden, komputer politisi asing dan pejabat yang mengambil bagian dalam pertemuan KTT G20 di London kala itu dipantau Pemerintah Inggris. Catatan telepon mereka juga disadap.
”Beberapa delegasi tertipu (karena) menggunakan warung internet yang telah ditetapkan oleh badan intelijen Inggris, karena ingin membaca lalu lintas email mereka,” tulis The Guardian, yang mengutip bocoran Snowden.
Tudingan bahwa Snowden adalah agen spionase China muncul, setelah mantan karyawan CIA itu memilih Hong Kong sebagai tempat pelarian. “Jika saya seorang mata-mata China, mengapa saya tidak terbang langsung ke Beijing? Saya bisa tinggal di istana sambil membelai burung phoenix,” kata Snowden.
Pemerintah China telah menegaskan, hingga kini pihaknya belum menerima permintaan untuk mengekstradisi Snowden. Sementara Snowden sendiri telah bersumpah untuk melawan setiap upaya ekstradisi dirinya ke Amerika Serikat (AS).
"Saya tidak memiliki informasi soal permintaan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dalam briefing regular, pertengahan pekan lalu. Pernyataan ini dikeluarkan Chunying saat menanggapi pertanyaan mengenai apakah AS telah mendekati China soal ekstradisi Snowden dan apa reaksi Beijing akan permintaan tersebut.
Hingga kini, Snowden masih terus ‘berkicau’. Teraktual, Snowden membocorkan dokumen yang mengungkap, bahwa Inggris memata-matai para delegasi KTT G20 yang berlangsung di London, pada 2009 lalu. Bocoran dari Snowden itu dirilis The Guardian, Senin (17/6/2013).
Menurut Snowden, komputer politisi asing dan pejabat yang mengambil bagian dalam pertemuan KTT G20 di London kala itu dipantau Pemerintah Inggris. Catatan telepon mereka juga disadap.
”Beberapa delegasi tertipu (karena) menggunakan warung internet yang telah ditetapkan oleh badan intelijen Inggris, karena ingin membaca lalu lintas email mereka,” tulis The Guardian, yang mengutip bocoran Snowden.
(esn)