11 orang tewas dalam serangkaian serangan bom Irak
A
A
A
Sindonews.com - Serangkaian serangan bom melanda tiga lokasi berbeda di Irak, Senin (17/6/2013). Sumber Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan, sedikitnya 11 orang tewas, sementara 25 orang lainnya luka-luka.
Serangan bom pertama terjadi di dalam sebuah restoran di Kota Taji, 20 km dari utara Ibu Kota Baghdad. Sumber kepolisian Irak mengatakan, ledakan itu menewaskan tujuh warga sipil dan melukai 20 orang lainnya.
Ledakan bom kedua menargetkan sebuah minibus yang sedang melintasi sebuah jembatan di Dhraa Dijla, 25 km dari barat Ibu Kota Baghdad. Satu penumpang minibus tewas sementara tiga orang lainnya luka-luka.
Serangan bom ketiga dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri pada salah satu tempat pemungutan suara lokal di Kota Fallujah, Provinsi Anbar. Pemungutan suara untuk pasukan keamanan yang dimulai sejak pagi hari, terpaksa dihentikan pasca serangan ini.
"Seorang pelaku bom bunuh diri yang menggunakan rompi bahan peledak melancarkan aksinya di kantor polisi al-Shuhadaa yang digunakan sebagai tenpat pemungutan suara pemilu lokal, 50 km dari utara Kota Baghdad," ungkap seorang polisi Iraq kepada Xinhua.
Serangan di Irak telah meningkat tajam. Lonjakan korban terbanyak terjadi pada Mei. Kekerasan kian menjadi sejak awal tahun, seiring dengan meningkatnya rasa ketidakpuasan dari minoritas Arab Sunni, yang menggelar protes pada akhir Desember lalu.
Serangan bom pertama terjadi di dalam sebuah restoran di Kota Taji, 20 km dari utara Ibu Kota Baghdad. Sumber kepolisian Irak mengatakan, ledakan itu menewaskan tujuh warga sipil dan melukai 20 orang lainnya.
Ledakan bom kedua menargetkan sebuah minibus yang sedang melintasi sebuah jembatan di Dhraa Dijla, 25 km dari barat Ibu Kota Baghdad. Satu penumpang minibus tewas sementara tiga orang lainnya luka-luka.
Serangan bom ketiga dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri pada salah satu tempat pemungutan suara lokal di Kota Fallujah, Provinsi Anbar. Pemungutan suara untuk pasukan keamanan yang dimulai sejak pagi hari, terpaksa dihentikan pasca serangan ini.
"Seorang pelaku bom bunuh diri yang menggunakan rompi bahan peledak melancarkan aksinya di kantor polisi al-Shuhadaa yang digunakan sebagai tenpat pemungutan suara pemilu lokal, 50 km dari utara Kota Baghdad," ungkap seorang polisi Iraq kepada Xinhua.
Serangan di Irak telah meningkat tajam. Lonjakan korban terbanyak terjadi pada Mei. Kekerasan kian menjadi sejak awal tahun, seiring dengan meningkatnya rasa ketidakpuasan dari minoritas Arab Sunni, yang menggelar protes pada akhir Desember lalu.
(esn)