Pertarungan diprediksi sampai dua putaran
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Presiden Iran, yang berlangsung Jumat (14/6/2013), diprediksi terjadi sampai dua putaran. Karena, kemungkinan tidak ada calon yang mampu mengumpulkan lebih dari 50 persen suara.
Di antara enam kandidat, ada empat yang diprediksi bersaing ketat. Mereka adalah Hassan Rouhani, calon yang didukung kubu reformis dan moderat. Lalu, Saeed Jalili (perunding nuklir Iran), Mohammad Baqer-Qalibaf (Walikota Teheran) dan Ali Akbar Velayati (mantan menteri luar negeri).
”Kemungkinan pemilihan masuk ke putaran kedua sangat tinggi,” kata Sadeq Zibakalam, profesor ilmu politik dari Universitas Teheran, kepada Xinhua. ”Di satu sisi, Rouhani adalah kandidat yang mengumpulkan lebih banyak dukungan, di sisi lain, (dukungan dari) kaum konservatif terbagi,” lanjut dia.
Pada Selasa, setelah mantan presiden reformis Mohammad Khatami dan mantan presiden moderat Akbar Hashemi Rafsanjani, mendukung Rouhani untuk untuk jadi presiden berikutnya, dukungan terus mengalir ke Rouhani.
Sedangkan Capres Velayati dikutip kantor berita ISNA, terus berkampanye. Sementara Capres Jalili menjadi lawan utama yang vokal terhadap kampanye Velayati.
Menurut sebuah survei dari Pusat Poling Opini Mehr yang diterbitkan pada Selasa, lima kandidat terpopuler adalah, Qalibaf yang menduduki peringkat teratas dengan 17,8 persen suara. Diikuti Rouhani dan Jalili dengan 14,6 dan 9,8 persen suara. Kemudian Mohsen Rezaei dengan 7,8 persen dan Velayati dengan 6,5 persen. Sedangkan satu calon lainnya, Mohammad Gharazi tidak masuk dalam survei tersebut.
Di antara enam kandidat, ada empat yang diprediksi bersaing ketat. Mereka adalah Hassan Rouhani, calon yang didukung kubu reformis dan moderat. Lalu, Saeed Jalili (perunding nuklir Iran), Mohammad Baqer-Qalibaf (Walikota Teheran) dan Ali Akbar Velayati (mantan menteri luar negeri).
”Kemungkinan pemilihan masuk ke putaran kedua sangat tinggi,” kata Sadeq Zibakalam, profesor ilmu politik dari Universitas Teheran, kepada Xinhua. ”Di satu sisi, Rouhani adalah kandidat yang mengumpulkan lebih banyak dukungan, di sisi lain, (dukungan dari) kaum konservatif terbagi,” lanjut dia.
Pada Selasa, setelah mantan presiden reformis Mohammad Khatami dan mantan presiden moderat Akbar Hashemi Rafsanjani, mendukung Rouhani untuk untuk jadi presiden berikutnya, dukungan terus mengalir ke Rouhani.
Sedangkan Capres Velayati dikutip kantor berita ISNA, terus berkampanye. Sementara Capres Jalili menjadi lawan utama yang vokal terhadap kampanye Velayati.
Menurut sebuah survei dari Pusat Poling Opini Mehr yang diterbitkan pada Selasa, lima kandidat terpopuler adalah, Qalibaf yang menduduki peringkat teratas dengan 17,8 persen suara. Diikuti Rouhani dan Jalili dengan 14,6 dan 9,8 persen suara. Kemudian Mohsen Rezaei dengan 7,8 persen dan Velayati dengan 6,5 persen. Sedangkan satu calon lainnya, Mohammad Gharazi tidak masuk dalam survei tersebut.
(esn)