Jerman salahkan cara Turki atasi demonstrasi
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Jerman mengatakan, Ankara memberikan sinyal yang salah ke luar negeri terkait penanganan demonstrasi. Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle pada Rabu (12/6/2013).
Polisi anti huru hara Turki bentrok dengan pengunjuk rasa Selasa malam hingga Rabu pagi, dan membuat wajah Istanbul seperti situasi perang. Westerwelle minta Perdana Menteri Turki, Reccep Tayyip Erdogan memakai cara-cara Eropa yang menghargai demokrasi.
”Kami berharap Perdana Menteri Erdogan untuk membawa semangat nilai-nilai Eropa, dan memili cara untuk pemikiran yang konstruktif dan dialog damai,” katanya.
Sementara, ratusan demonstran tetap memilih bertahan di tenda-tenda yang mereka dirikan di Taman Gezi berbatasan dengan alun-alun. Sedangkan sebagian demonstran lainnya, ada yang mulai meninggalkan Istanbul.
Erdogan, yang telah berulang kali menolak para demonstran dan menyebutnya sebagai sampah, berencana menemui tokoh masyarakat untuk membahas masalah demonstrasi yang sudah dua pekan berjalan itu. Pada Selasa, Erdogan justru bersuara lantang yang membuat para demonstran marah. ”Ini Tayyip Erdogan, tidak akan berubah,” ucapnya.
Amerika Serikat, yang telah mengangkat Erdogan di Turki pada masa lalu sebagai contoh penerapan demokrasi Muslim yang bisa ditiru negara lainnya di Timur Tengah, juga menyatakan prihatinan dengan demonstrasi di Turki. AS telah mendesak agar pemerintah Turki dan demonstran berdialog.
Polisi anti huru hara Turki bentrok dengan pengunjuk rasa Selasa malam hingga Rabu pagi, dan membuat wajah Istanbul seperti situasi perang. Westerwelle minta Perdana Menteri Turki, Reccep Tayyip Erdogan memakai cara-cara Eropa yang menghargai demokrasi.
”Kami berharap Perdana Menteri Erdogan untuk membawa semangat nilai-nilai Eropa, dan memili cara untuk pemikiran yang konstruktif dan dialog damai,” katanya.
Sementara, ratusan demonstran tetap memilih bertahan di tenda-tenda yang mereka dirikan di Taman Gezi berbatasan dengan alun-alun. Sedangkan sebagian demonstran lainnya, ada yang mulai meninggalkan Istanbul.
Erdogan, yang telah berulang kali menolak para demonstran dan menyebutnya sebagai sampah, berencana menemui tokoh masyarakat untuk membahas masalah demonstrasi yang sudah dua pekan berjalan itu. Pada Selasa, Erdogan justru bersuara lantang yang membuat para demonstran marah. ”Ini Tayyip Erdogan, tidak akan berubah,” ucapnya.
Amerika Serikat, yang telah mengangkat Erdogan di Turki pada masa lalu sebagai contoh penerapan demokrasi Muslim yang bisa ditiru negara lainnya di Timur Tengah, juga menyatakan prihatinan dengan demonstrasi di Turki. AS telah mendesak agar pemerintah Turki dan demonstran berdialog.
(esn)