Snowden, pahlawan atau pengkhianat AS?
A
A
A
Sindonews.com - Aksi pembocoran rahasia sistem mata-mata NSA, AS, Edward Snowden,29, jadi perdebatan di Washington. Tindakan berani mantan karyawan CIA itu menempatkannya dalam posisi, sebagai pahlawan atau pengkhianat AS.
Pembocoran program besar surveilans yang dijalankan National Security Agency (NSA) dengan membajak catatan telepon dan internet yang meresahkan warga, membuat banyak pihak mengagumi Snowden. Namun, tidak sedikit pula kritikus AS yang mencela tindakan Snowden.
Kasus Snowden dalam sejarah AS disejajarkan dengan Bradley Manning, yang merilis kabel diplomatik AS dan rahasia hitam perang AS ke situs WikiLeaks. ”Menurut perkiraan saya, belum ada dalam sejarah Amerika mengalami hal seperti itu,” tulis Ellsberg, analis militer AS kepada The Guardian, dikutip AFP, Selasa (11/6/2013).
”Snowden melakukan apa yang dia lakukan, karena ia mengakui program pengawasan NSA berbahaya, dan merupakan aktivitas inkonstitusional,” puji Ellsberg. Sebaliknya, para pejabat intelijen dan anggota parlemen dari kedua partai besar telah mencap Snowden dengan pengkhianat. Mereka juga menyerukan agar Snowden ditangkap secepatnya.
”Saya berharap kita mengikuti Snowden sampai ke ujung bumi untuk membawanya ke pengadilan," tulis Senator Republik, Lindsey Graham pada akun Twitter-nya. ”(Tindakannya) bukan sebagai salah satu aksi patriotisme, tapi berpotensi pada tindak pidana.”
Senator dari Demokrat, Bill Nelson, juga mengecam tindakan pembocoran oleh Snowden, dan menganggapnya sebagai pengkhianat AS. Ia menyerukan, agar Snowden diekstradisi dari Hong Kong ke AS dan dituntut di pengadilan.
Pembocoran program besar surveilans yang dijalankan National Security Agency (NSA) dengan membajak catatan telepon dan internet yang meresahkan warga, membuat banyak pihak mengagumi Snowden. Namun, tidak sedikit pula kritikus AS yang mencela tindakan Snowden.
Kasus Snowden dalam sejarah AS disejajarkan dengan Bradley Manning, yang merilis kabel diplomatik AS dan rahasia hitam perang AS ke situs WikiLeaks. ”Menurut perkiraan saya, belum ada dalam sejarah Amerika mengalami hal seperti itu,” tulis Ellsberg, analis militer AS kepada The Guardian, dikutip AFP, Selasa (11/6/2013).
”Snowden melakukan apa yang dia lakukan, karena ia mengakui program pengawasan NSA berbahaya, dan merupakan aktivitas inkonstitusional,” puji Ellsberg. Sebaliknya, para pejabat intelijen dan anggota parlemen dari kedua partai besar telah mencap Snowden dengan pengkhianat. Mereka juga menyerukan agar Snowden ditangkap secepatnya.
”Saya berharap kita mengikuti Snowden sampai ke ujung bumi untuk membawanya ke pengadilan," tulis Senator Republik, Lindsey Graham pada akun Twitter-nya. ”(Tindakannya) bukan sebagai salah satu aksi patriotisme, tapi berpotensi pada tindak pidana.”
Senator dari Demokrat, Bill Nelson, juga mengecam tindakan pembocoran oleh Snowden, dan menganggapnya sebagai pengkhianat AS. Ia menyerukan, agar Snowden diekstradisi dari Hong Kong ke AS dan dituntut di pengadilan.
(esn)