Erdogan pulang ke Turki, demonstran siap menyambut
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan kembali ke Turki, Kamis (6/6/2013), usai lawatan ke luar negeri. Kepulangannya juga untuk menghadapi ribuan demonstran yang menuntut pengunduran dirinya.
Demonstrasi ribuan warga Turki yang marah itu, sudah memasuki hari ketujuh. Deputi Perdana Menteri Turki, Huseyin Celik, telah mendesak agar para demonstran tidak berbondong-bondong ke Bandara untuk menyambut kedatangan Erdogan.
”Perdana Menteri tidak perlu menunjukkan kekuasaan,” kata Celik kepada saluran televisi lokal, Rabu(5/6/2013) dikutip AFP. Sebelumnya, saat bertolak dari Turki dan terbang ke Afrika Utara untuk kunjungan empat hari, pada Senin lalu, Erdogan menolak aksi protes para demonstran. Ia mengatakan, aksi itu akan mereda sebelum ia kembali lagi ke Turki.
Sementara, stasiun televisi CNN-Turk melaporkan pada Kamis, di Pelabuhan Rize, Laut Hitam, sekitar 25 pemuda yang melancarkan protes anti-pemerintah diserang sekelompok orang.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung Keadilan Erdogan dan Partai Kebebasan (AKP) yang telah mengepung gedung, tempat para pemuda itu berlindung.
Novelis Turki, pemenang Hadiah Nobel, Orhan Pamuk menyalahkan pemerintah atas kerusuhan itu. Ia menulis kritikan pedasnya, dalam sebuah artikel yang dipublikasikan secara online oleh harian Hurriyet.Dia mengecam pemerintah karena gagal untuk berkonsultasi pada publik atas rencana pembongkaran taman.
Demonstrasi ribuan warga Turki yang marah itu, sudah memasuki hari ketujuh. Deputi Perdana Menteri Turki, Huseyin Celik, telah mendesak agar para demonstran tidak berbondong-bondong ke Bandara untuk menyambut kedatangan Erdogan.
”Perdana Menteri tidak perlu menunjukkan kekuasaan,” kata Celik kepada saluran televisi lokal, Rabu(5/6/2013) dikutip AFP. Sebelumnya, saat bertolak dari Turki dan terbang ke Afrika Utara untuk kunjungan empat hari, pada Senin lalu, Erdogan menolak aksi protes para demonstran. Ia mengatakan, aksi itu akan mereda sebelum ia kembali lagi ke Turki.
Sementara, stasiun televisi CNN-Turk melaporkan pada Kamis, di Pelabuhan Rize, Laut Hitam, sekitar 25 pemuda yang melancarkan protes anti-pemerintah diserang sekelompok orang.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung Keadilan Erdogan dan Partai Kebebasan (AKP) yang telah mengepung gedung, tempat para pemuda itu berlindung.
Novelis Turki, pemenang Hadiah Nobel, Orhan Pamuk menyalahkan pemerintah atas kerusuhan itu. Ia menulis kritikan pedasnya, dalam sebuah artikel yang dipublikasikan secara online oleh harian Hurriyet.Dia mengecam pemerintah karena gagal untuk berkonsultasi pada publik atas rencana pembongkaran taman.
(esn)