Mantan Presiden Taiwan coba bunuh diri di penjara
A
A
A
Sindonews.com – Mantan presiden Taiwan, Chen Shui-bian, yang dihukum penjara 20 tahun karena kasus korupsi, coba melakukan aksi bunuh diri di dalam penjara. Demikian dinyatakan oleh Kementerian Kehakiman Taiwan, Senin (3/6/2013).
“Shui-bian melakukan upaya itu sebagai aksi protes karena ia dikeluarkan dari program amnesti,” sebut pernyataan Kementerian Kehakiman Taiwan, seperti dikutip dari Channel News Asia.
“Shui-bian berusaha untuk menggantung diri dengan handuk di kamar mandi penjara, di pusat kota Taichung pada Minggu malam. Tapi, aksi itu dihalangi oleh penjaga,” lanjut pernyataan itu.
Kementerian itu mengatakan, tenaga medis segera dipanggil untuk memeriksa kondisinya dan tidak ada keluhan lain yang ditemukan.
Shui-bian dipindahkan ke rumah sakit penjara di Taichung pada April silam, setelah sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit umum di Taiwan. Di rumah sakit umum itu, ia menghabiskan beberapa bulan untuk menjalani perawatan karena depresi dan masalah kesehatan lainnya.
Dokter telah merekomendasikan perawatan di rumah untuk Shui-bian yang saat ini berusia 62 tahun, yang telah didiagnosis mengalami depresi berat, gangguan saraf, dan kondisi lainnya. Demikian dinyatakan oleh dokumen medis yang dirilis oleh kantornya.
Kementerian Kehakiman Taiwan mengatakan, perawatan di rumah bukanlah pilihan bagi narapidana dan Shui-bian tidak memenuhi syarat untuk segera mendapatkan pembebasan bersyarat, karena alasan medis. Sebab, ia bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit penjara.
“Shui-bian melakukan upaya itu sebagai aksi protes karena ia dikeluarkan dari program amnesti,” sebut pernyataan Kementerian Kehakiman Taiwan, seperti dikutip dari Channel News Asia.
“Shui-bian berusaha untuk menggantung diri dengan handuk di kamar mandi penjara, di pusat kota Taichung pada Minggu malam. Tapi, aksi itu dihalangi oleh penjaga,” lanjut pernyataan itu.
Kementerian itu mengatakan, tenaga medis segera dipanggil untuk memeriksa kondisinya dan tidak ada keluhan lain yang ditemukan.
Shui-bian dipindahkan ke rumah sakit penjara di Taichung pada April silam, setelah sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit umum di Taiwan. Di rumah sakit umum itu, ia menghabiskan beberapa bulan untuk menjalani perawatan karena depresi dan masalah kesehatan lainnya.
Dokter telah merekomendasikan perawatan di rumah untuk Shui-bian yang saat ini berusia 62 tahun, yang telah didiagnosis mengalami depresi berat, gangguan saraf, dan kondisi lainnya. Demikian dinyatakan oleh dokumen medis yang dirilis oleh kantornya.
Kementerian Kehakiman Taiwan mengatakan, perawatan di rumah bukanlah pilihan bagi narapidana dan Shui-bian tidak memenuhi syarat untuk segera mendapatkan pembebasan bersyarat, karena alasan medis. Sebab, ia bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit penjara.
(esn)