Irak klaim rusak jaringan pembuat gas beracun al-Qaeda
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pertahanan Irak mengatakan, pemerintah telah menghancurkan sebuah sel al-Qaeda yang bekerja untuk memproduksi gas beracun guna melancarkan serangan ke wilayah Eropa dan Amerika Utara.
"Sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang telah membangun dua buah tempat untuk memproduksi gas sarin dan mustard di Baghdad, produksi dilakukan dengan instruksi dari kelompok al-Qaeda lain," ungkap Mohammed al-Askari, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Irak dalam sebuah konferensi pers.
"Penangkapan para anggota sel ini membuahkan hasil, setelah badan intelijen Irak berkerjasama dengan agen intelijen asing," imbuh Askari. Menurutnya, semua anggota sel tersebut bertugas untuk melancarkan serangan di tingkat domestik dan memiliki jaringan untuk menyelundupkan senjata beracun itu ke sejumlah negara tetangga, bahkan ke negara lain yang lebih jauh, di benua Eropa atau di Amerika Utara.
Awal bulan lalu, PBB mengatakan, senjata kimia sarin mungkin telah digunakan oleh pemberontak Suriah saat mereka meluncurkan perlawanan terhadap tentara Presiden Suriah Bashar al-Assad. Seperti diketahui, Suriah dan Iran berbagi wilayah perbatasan sepanjang 600 km.
Pejabat Irak sebelumnya juga telah memperingatkan, bahwa al-Qaeda yang berkaitan sengan kelompok Sunni yang memusuhi rezim pemerintahan Assad telah mendirikan kamp di wilayah gurun Irak.Baru-baru ini, kelompok tersebut secara terang-terangan mengaku kalau mereka memiliki kaitan dengan Front al-Nusra, kelompok pemberontak Suriah.
Padahal, dalam dua tahun belakangan, kelompok ini menahan diri untuk melancarkan serangan di luar wilayah Irak. Kelompok al-Qaeda sendiri secara reguler melancarkan sengan terhadap warga dan pejabat pemerintah Irak.
"Sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang telah membangun dua buah tempat untuk memproduksi gas sarin dan mustard di Baghdad, produksi dilakukan dengan instruksi dari kelompok al-Qaeda lain," ungkap Mohammed al-Askari, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Irak dalam sebuah konferensi pers.
"Penangkapan para anggota sel ini membuahkan hasil, setelah badan intelijen Irak berkerjasama dengan agen intelijen asing," imbuh Askari. Menurutnya, semua anggota sel tersebut bertugas untuk melancarkan serangan di tingkat domestik dan memiliki jaringan untuk menyelundupkan senjata beracun itu ke sejumlah negara tetangga, bahkan ke negara lain yang lebih jauh, di benua Eropa atau di Amerika Utara.
Awal bulan lalu, PBB mengatakan, senjata kimia sarin mungkin telah digunakan oleh pemberontak Suriah saat mereka meluncurkan perlawanan terhadap tentara Presiden Suriah Bashar al-Assad. Seperti diketahui, Suriah dan Iran berbagi wilayah perbatasan sepanjang 600 km.
Pejabat Irak sebelumnya juga telah memperingatkan, bahwa al-Qaeda yang berkaitan sengan kelompok Sunni yang memusuhi rezim pemerintahan Assad telah mendirikan kamp di wilayah gurun Irak.Baru-baru ini, kelompok tersebut secara terang-terangan mengaku kalau mereka memiliki kaitan dengan Front al-Nusra, kelompok pemberontak Suriah.
Padahal, dalam dua tahun belakangan, kelompok ini menahan diri untuk melancarkan serangan di luar wilayah Irak. Kelompok al-Qaeda sendiri secara reguler melancarkan sengan terhadap warga dan pejabat pemerintah Irak.
(esn)