PM Malaysia akan bentuk Komisi Pengawas Pemilu
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak pada Sabtu (1/6/2013), mengumumkan keputusan pemerintah untuk membentuk sebuah komite khusus untuk mengawasi komisi pemilihan umum (Pemilu).
Usulan itu diklaim untuk meredakan tekanan pada proses Pemilu yang baru saja berlangsung di Malaysia. Najib mengatakan, pemerintahannya telah memutuskan untuk mendirikan sebuah komite khusus yang terdiri dari anggota parlemen dari partai koalisi yang berkuasa dan oposisi.
”Dengan langkah tersebut, diharapkan bahwa independensi komisi pemilihan tidak akan dipertanyakan lagi dan kepercayaan masyarakat kepada komisi pemilu dapat diperkuat," kata Nazin, seperti dilansir dari kantor berita Bernama.
Najib mendesak semua pihak untuk tidak merusak kepercayaan dari badan Pemilu dengan membuat tuduhan liar dari kepentingan pribadi. Najib menyampaikan hal itu pada perayaan ulang tahun Kepala Negara Agung, Abdul Halim Mu'adzam Shah.
Raja tersebut, sebelumnya telah mendesak publik untuk menerima hasil Pemilu pada 5 Mei lalu yang dimenangkan oleh koalisi berkuasa, Barisan Nasional dan mengalahkan kubu oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim.
Usulan itu diklaim untuk meredakan tekanan pada proses Pemilu yang baru saja berlangsung di Malaysia. Najib mengatakan, pemerintahannya telah memutuskan untuk mendirikan sebuah komite khusus yang terdiri dari anggota parlemen dari partai koalisi yang berkuasa dan oposisi.
”Dengan langkah tersebut, diharapkan bahwa independensi komisi pemilihan tidak akan dipertanyakan lagi dan kepercayaan masyarakat kepada komisi pemilu dapat diperkuat," kata Nazin, seperti dilansir dari kantor berita Bernama.
Najib mendesak semua pihak untuk tidak merusak kepercayaan dari badan Pemilu dengan membuat tuduhan liar dari kepentingan pribadi. Najib menyampaikan hal itu pada perayaan ulang tahun Kepala Negara Agung, Abdul Halim Mu'adzam Shah.
Raja tersebut, sebelumnya telah mendesak publik untuk menerima hasil Pemilu pada 5 Mei lalu yang dimenangkan oleh koalisi berkuasa, Barisan Nasional dan mengalahkan kubu oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim.
(esn)