Demo pembongkaran taman di Istanbul, 50 orang ditangkap
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 50 orang ditangkap pada hari ke empat aksi demonstrasi memprotes pembongkaran taman Taksim Gezi untuk diubah menjadi mal baru di Kota Istanbul, Turki, Jumat (31/5/2013).
Seperti dikutip Xinhua, aksi demo besar-besaran itu diikuti lebih dari 1.000 demonstran. Mereka bergabung dalam aksi “Occupy Gezi Park". Aksi selama empat hari terakhir ini terus memanas sejak pagi hingga malam hari.
Para demonstran tak surut langkah, meski aparat kepolisian setempat bertindak keras terhadap mereka. Polisi dilaporkan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang memprotes pembangunan mal baru di lokasi taman, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mengubah Taksim Gezi yang selama ini telah menjadi simbol kota itu.
Menurut Istanbul Chamber of Medicine, lebih dari selusin orang telah terluka dalam demonstrasi itu. Beberapa pengunjuk rasa terluka ketika dinding yang mereka daki untuk lari dari kejaran polisi, tiba-tiba runtuh.
Apa yang dimulai sebagai protes lingkungan di Kota Istanbul, telah menjadi aksi demo anti-pemerintahan PM Tayyip Erdogan. “Mereka tidak mendengarkan kami. Ini adalah awal dari ketidakpuasan di musim panas,” kata Koray Caliskan, salah seorang ilmuwan politik Turki yang ambil bagian dalam unjuk rasa itu.
Seperti dikutip Xinhua, aksi demo besar-besaran itu diikuti lebih dari 1.000 demonstran. Mereka bergabung dalam aksi “Occupy Gezi Park". Aksi selama empat hari terakhir ini terus memanas sejak pagi hingga malam hari.
Para demonstran tak surut langkah, meski aparat kepolisian setempat bertindak keras terhadap mereka. Polisi dilaporkan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang memprotes pembangunan mal baru di lokasi taman, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mengubah Taksim Gezi yang selama ini telah menjadi simbol kota itu.
Menurut Istanbul Chamber of Medicine, lebih dari selusin orang telah terluka dalam demonstrasi itu. Beberapa pengunjuk rasa terluka ketika dinding yang mereka daki untuk lari dari kejaran polisi, tiba-tiba runtuh.
Apa yang dimulai sebagai protes lingkungan di Kota Istanbul, telah menjadi aksi demo anti-pemerintahan PM Tayyip Erdogan. “Mereka tidak mendengarkan kami. Ini adalah awal dari ketidakpuasan di musim panas,” kata Koray Caliskan, salah seorang ilmuwan politik Turki yang ambil bagian dalam unjuk rasa itu.
(esn)