Assad bakal kembali calonkan diri jadi Presiden Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad bersedia mencalonkan diri untuk periode masa jabatan yang ketiga pada pemilu 2014 mendatang jika rakyat Suriah menginginkannya.
"Apakah Presiden Assad akan kembali mencalokan diri dalam pemilu presiden 2014 mendatang, itu semua tegantung pada kondisi di tahun 2014 dan juga kemauan semua rakyat," ungkap Walid Muallem, Menteri Luar Negeri Suriah kepada Mayadeen, saluran televis Arab yang berbasis di Beirut.
"Jika rakyat Suriah menginginkan dia, maka dia akan kembali tampil. Tapi, jika tidak, maka dia tidak akan kembali muncul. Assad sejauh ini terus berhubungan dengan rakyatnya," ungkap Muallem.
"Orang Amerika tidak boleh mengatakan tidak kepada orang yang memerintah Suriah," imbuh Muallem.
Seperti diketahui, pemerintah Barat dan Arab bersikeras menuntut Assad untuk mundur dari kursi kekuassanya demi mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Menurut laporan, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusi, jumlah korban tewas dari pihak tentara, pemberontak dan warga sipil Suriah hingga saat ini jumlahnya telah mencapai lebih dari 94 ribu jiwa.
Awal bulan ini, Assad mengaku tak memiliki rencana untuk mundur. Pernyataan ini disampaikan Assad dalam sebuah wawancara dengan Clarin, surat kabar Argentina, Minggu (19/5/2013). "Mengundurkan diri? Tidak akan," ungkap Assad saat menjawab pertanyaan, apakah dia akan mempertimbangkan untuk mundur, seperti yang disebutkan oleh John Kerry, Menteri Luar Negeri AS
"Saya tidak tahu, apakah Kerry atau orang lain telah menerima kedaulatan dari rakyat Suriah untuk berbicara atas nama mereka tentang siapa orang yang harus pergi ataupun tetap bertahan. Itu semua akan dijawab dalam Pemilu presiden 2014 mendatang," terang Assad.
"Apakah Presiden Assad akan kembali mencalokan diri dalam pemilu presiden 2014 mendatang, itu semua tegantung pada kondisi di tahun 2014 dan juga kemauan semua rakyat," ungkap Walid Muallem, Menteri Luar Negeri Suriah kepada Mayadeen, saluran televis Arab yang berbasis di Beirut.
"Jika rakyat Suriah menginginkan dia, maka dia akan kembali tampil. Tapi, jika tidak, maka dia tidak akan kembali muncul. Assad sejauh ini terus berhubungan dengan rakyatnya," ungkap Muallem.
"Orang Amerika tidak boleh mengatakan tidak kepada orang yang memerintah Suriah," imbuh Muallem.
Seperti diketahui, pemerintah Barat dan Arab bersikeras menuntut Assad untuk mundur dari kursi kekuassanya demi mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Menurut laporan, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusi, jumlah korban tewas dari pihak tentara, pemberontak dan warga sipil Suriah hingga saat ini jumlahnya telah mencapai lebih dari 94 ribu jiwa.
Awal bulan ini, Assad mengaku tak memiliki rencana untuk mundur. Pernyataan ini disampaikan Assad dalam sebuah wawancara dengan Clarin, surat kabar Argentina, Minggu (19/5/2013). "Mengundurkan diri? Tidak akan," ungkap Assad saat menjawab pertanyaan, apakah dia akan mempertimbangkan untuk mundur, seperti yang disebutkan oleh John Kerry, Menteri Luar Negeri AS
"Saya tidak tahu, apakah Kerry atau orang lain telah menerima kedaulatan dari rakyat Suriah untuk berbicara atas nama mereka tentang siapa orang yang harus pergi ataupun tetap bertahan. Itu semua akan dijawab dalam Pemilu presiden 2014 mendatang," terang Assad.
(esn)