Jumlah korban tewas menyentuh angka 250 jiwa
A
A
A
Sindonews.com – Jumlah korban tewas akibat runtuhnya sebuah gedung 8 lantai di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, Rabu (24/4/2013) terus bertambah. Laporan terakhir menyebut, korban tewas telah menyentuh anga 250 jiwa.
“Saat ini, jumlah korban tewas tercatat 250 jiwa,” kata Moshiuddowla Reza, petugas polisi senior di Distrik Dhaka pada AFP. Menurutnya, upaya pencarian korban terus dilakukan. Korban tewas kebanyakan adalah wanita, yang memang banyak bekerja di pabrik tersebut.
Menurut saksi mata, bencana ini Sangat mengerikan. Bangunan delapan lantai itu ambruk seperti habis diguncang gempa dahsyat dan hanya menyisakan bagian lantai dasar yang tak lain adalah Plaza Rana.
Muhiuddin Khan, Menteri Dalam Negeri Bangladesh mengatakan, bangunan tersebut dibanguan secara ilegal, karena melanggar ketentuan izin pembangunan. Besarnya jumlah korban tewas dalam inisiden ini mungkin akan mengundang pertanyaan banyak pihak tentang keselamatan dalam operasional pabrik garmen tersebut.
Sebelumnya, para pekerja yang masih bekerja dalam gedung telah mengeluh, bahwa mereka telah menemukan sejumlah retakan. Hal ini telah dilaporkan kepada manajer produksi pabrik garmen tersebut. Namun, manajer tersebut mengacuhkan laporan para pekerja dan memerintahkan karyawan untuk kembali bekerja.
Diperkirakan, jumlah korban jiwa akan terus bertambah. Sebab, masih banyak korban yang tertimbun puing-puing beton dan belum bisa dievakuasi. Saat terjadinya bencana, diperkirakan ada 5.000 orang yang berada dalam pabrik tersebut.
“Saat ini, jumlah korban tewas tercatat 250 jiwa,” kata Moshiuddowla Reza, petugas polisi senior di Distrik Dhaka pada AFP. Menurutnya, upaya pencarian korban terus dilakukan. Korban tewas kebanyakan adalah wanita, yang memang banyak bekerja di pabrik tersebut.
Menurut saksi mata, bencana ini Sangat mengerikan. Bangunan delapan lantai itu ambruk seperti habis diguncang gempa dahsyat dan hanya menyisakan bagian lantai dasar yang tak lain adalah Plaza Rana.
Muhiuddin Khan, Menteri Dalam Negeri Bangladesh mengatakan, bangunan tersebut dibanguan secara ilegal, karena melanggar ketentuan izin pembangunan. Besarnya jumlah korban tewas dalam inisiden ini mungkin akan mengundang pertanyaan banyak pihak tentang keselamatan dalam operasional pabrik garmen tersebut.
Sebelumnya, para pekerja yang masih bekerja dalam gedung telah mengeluh, bahwa mereka telah menemukan sejumlah retakan. Hal ini telah dilaporkan kepada manajer produksi pabrik garmen tersebut. Namun, manajer tersebut mengacuhkan laporan para pekerja dan memerintahkan karyawan untuk kembali bekerja.
Diperkirakan, jumlah korban jiwa akan terus bertambah. Sebab, masih banyak korban yang tertimbun puing-puing beton dan belum bisa dievakuasi. Saat terjadinya bencana, diperkirakan ada 5.000 orang yang berada dalam pabrik tersebut.
(esn)