Korban tewas gempa China menjadi 193 orang
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Urusan Sipil China mengabarkan, jumlah korban tewas akibat gempa yang menguncang wilayah Lushan bertambah 80 orang. Dengan demikian, jumlah total korban jiwa ,menjadi 193.
Sementara itu, setelah lewat dari 72 jam sejak terjadinya gempa, tim penyelamat masih melakukan upaya pencarian pada 23 warga yang dinyatakan hilang, meski tipis kemungkinan mereka ditemukan masih dalam keadaan bernyawa.
"Berdasarkan hasil laporan yang telah diterima pemerintah, gempa yang mengguncang wilayah Lushan pada Sabtu lalu telah menewaskan 193 warga dan melukai 12.211 warga. Sementara itu, sebanyak 25 orang masih dinyatakan hilang akibat bencana alam tersebut," sebut laporan Kementerian Urusan Sipil China, seperti dilansir Xinhua, Selasa (23/4/2013).
Pemerintah Kota Ya'an mengatakan, dari 193 korban tewas, sebanyak 173 orang adalah warga Kota Ya'an. "Gempa tersebut telah mempengaruhi 1,99 juta warga Provinsi Sichuan," ungkap pemerintah Kota Ya'an.
Hari ini, tim penyelamat para korban gempa mulai mengalihkan fokus mereka dari upaya pencarian korban hilang menjadi penaluran bantuan makanan. Menurut pusat penyelamatan dan penyaluran bantuan gempa di wilayah Lushan, sampai pukul 9.30 malam kemarin, tidak ada kemajuan dalam upaya pencarian korban di wilayah Lushan dan Baoxing, dua wilayah yang paling parah ditumbuh gempa.
"Namun, kami akan terus melakukan pencarian dan tidak akan berakhir selama masih ada harapan," sebuah pernyataan pusat penyelamatan dan penyaluran bantuan gempa di wilayah Lushan.
Wang Boling pemimpin tim penyelamat mengatakan, di Desa Gusheng, sekitar 100 tim penyelamat menyisir satu per satu rumah penduduk dan membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan yang runtuh. Upaya pencarian korban hilang di Desa Longmen menewaskan seorang kru yang tergelincir karena jalanan yang licin.
Selain melakukan pencarian korban hilang, di saat yang sama tim penyelamat juga membantu penduduk mengambil sejumlah bahan makanan, pakaian, hewan peliharaan, peralatan rumat tangga dari rumah mereka yang bobrok.
Korban gempa Lushan dan Baoxing kekurangan obat-obatan, makanan, air minum, tenda, dan selimut. Di beberapa desa persediaan makanan mulai menipis, akibatnya polisi yang menyalurkan bantuan bagi para korban terpaksa menjatahi makanan dan air bagi para korban gempa.
Upaya pencarian para korban gempa hari ini mulai mendapat kendala baru, pagi ini hujan mulai membasahi wilayah Lushan. Menurut perkiraan Pusat Meteorologi China, hujan akan turun selama beberapa hari ke depan. Air hujan berpotensi menimbulkan bencana longsor di lokasi pencarian korban hilang.
Sementara itu, setelah lewat dari 72 jam sejak terjadinya gempa, tim penyelamat masih melakukan upaya pencarian pada 23 warga yang dinyatakan hilang, meski tipis kemungkinan mereka ditemukan masih dalam keadaan bernyawa.
"Berdasarkan hasil laporan yang telah diterima pemerintah, gempa yang mengguncang wilayah Lushan pada Sabtu lalu telah menewaskan 193 warga dan melukai 12.211 warga. Sementara itu, sebanyak 25 orang masih dinyatakan hilang akibat bencana alam tersebut," sebut laporan Kementerian Urusan Sipil China, seperti dilansir Xinhua, Selasa (23/4/2013).
Pemerintah Kota Ya'an mengatakan, dari 193 korban tewas, sebanyak 173 orang adalah warga Kota Ya'an. "Gempa tersebut telah mempengaruhi 1,99 juta warga Provinsi Sichuan," ungkap pemerintah Kota Ya'an.
Hari ini, tim penyelamat para korban gempa mulai mengalihkan fokus mereka dari upaya pencarian korban hilang menjadi penaluran bantuan makanan. Menurut pusat penyelamatan dan penyaluran bantuan gempa di wilayah Lushan, sampai pukul 9.30 malam kemarin, tidak ada kemajuan dalam upaya pencarian korban di wilayah Lushan dan Baoxing, dua wilayah yang paling parah ditumbuh gempa.
"Namun, kami akan terus melakukan pencarian dan tidak akan berakhir selama masih ada harapan," sebuah pernyataan pusat penyelamatan dan penyaluran bantuan gempa di wilayah Lushan.
Wang Boling pemimpin tim penyelamat mengatakan, di Desa Gusheng, sekitar 100 tim penyelamat menyisir satu per satu rumah penduduk dan membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan yang runtuh. Upaya pencarian korban hilang di Desa Longmen menewaskan seorang kru yang tergelincir karena jalanan yang licin.
Selain melakukan pencarian korban hilang, di saat yang sama tim penyelamat juga membantu penduduk mengambil sejumlah bahan makanan, pakaian, hewan peliharaan, peralatan rumat tangga dari rumah mereka yang bobrok.
Korban gempa Lushan dan Baoxing kekurangan obat-obatan, makanan, air minum, tenda, dan selimut. Di beberapa desa persediaan makanan mulai menipis, akibatnya polisi yang menyalurkan bantuan bagi para korban terpaksa menjatahi makanan dan air bagi para korban gempa.
Upaya pencarian para korban gempa hari ini mulai mendapat kendala baru, pagi ini hujan mulai membasahi wilayah Lushan. Menurut perkiraan Pusat Meteorologi China, hujan akan turun selama beberapa hari ke depan. Air hujan berpotensi menimbulkan bencana longsor di lokasi pencarian korban hilang.
(esn)