Pemimpin Spiritual Iran kecam bom Boston
A
A
A
Sindonews.com – Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengecam bom yang terjadi saat berlangsungnya Boston Marathon, Amerika Serikat (AS) awal pekan ini. Namun, Khamenei juga mengecam apa yang disebutnya pendekatan AS yang bertentangan terhadap terorisme.
“Republik Islam Iran, sebagai pengikut Islam yang rasional, menentang segala ledakan dan pembunuhan orang tak berdosa, baik di Boston, Pakistan, Afghanistan, atau Suriah," kata Khamenei dalam pernyataan di websitenya, leader.ir, Rabu (17/4/2013).
"Pendekatan AS dan pihak lain yang mendukung hak asasi manusia, bertentangan dalam hal pembunuhan orang tak bersalah," kata Khamenei dalam pidato di hadapan personel dan keluarga militer.
“Mereka tetap diam pada aksi pembunuhan orang yang tidak bersalah di Pakistan, Afghanistan, Irak, dan Suriah dan kemudian mengisi dunia dengan rona dan menangis setelah beberapa ledakan di AS," tambahnya.
Dua bom yang melanda salah satu acara olahraga terkemuka AS itu menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 lainnya. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran telah mengeluarkan kecaman atas serangan mematikan tersebut.
AS dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik selama lebih dari tiga dekade. Kedua negara juga banyak memiliki perbedaan pandangan dalam berbagai isu dunia, seperti program nuklir Iran dan perang saudara di Suriah.
“Republik Islam Iran, sebagai pengikut Islam yang rasional, menentang segala ledakan dan pembunuhan orang tak berdosa, baik di Boston, Pakistan, Afghanistan, atau Suriah," kata Khamenei dalam pernyataan di websitenya, leader.ir, Rabu (17/4/2013).
"Pendekatan AS dan pihak lain yang mendukung hak asasi manusia, bertentangan dalam hal pembunuhan orang tak bersalah," kata Khamenei dalam pidato di hadapan personel dan keluarga militer.
“Mereka tetap diam pada aksi pembunuhan orang yang tidak bersalah di Pakistan, Afghanistan, Irak, dan Suriah dan kemudian mengisi dunia dengan rona dan menangis setelah beberapa ledakan di AS," tambahnya.
Dua bom yang melanda salah satu acara olahraga terkemuka AS itu menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 lainnya. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran telah mengeluarkan kecaman atas serangan mematikan tersebut.
AS dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik selama lebih dari tiga dekade. Kedua negara juga banyak memiliki perbedaan pandangan dalam berbagai isu dunia, seperti program nuklir Iran dan perang saudara di Suriah.
(esn)