Tentara AS tembaki tahanan di Guantanamo, Taliban janji membalas
A
A
A
Sindonews.com - Taliban berjanji akan melancarkan serangan balasan kepada pasukan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan. Janji itu terucap setelah mereka mengetahui kalau tentara AS yang menjaga penjara Guantanamo menggunakan peluru yang tidak mematikan untuk mengatasi kericuhan yang terjadi di penjara Guantanamo, Kuba.
"Kami akan membalas insiden penembakan tersebut dengan melancarkan serangan balasan terhadap pasukan AS di Afghanistan," ungkap Zabihullah Mujahid, Juru Bicara Taliban Afghanistan.
"Mujahid dari negara Islam bersumpah untuk membalaskan dendam para tahanan yang telah dianiyaya oleh tentara AS dan kami akan menjadikan tentara AS di Afghanistan sebagai target serangan yang sama," ungkap Mujahid.
Mujahid kemudian mengimbau kelompok hak asasi manusia untuk mengutuk tindakan yang dilakukan oleh AS dan mengambil sikap tegas terhadap tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan tersebut.
Seperti diketahui, seorang pejabat militer AS pada akhir pekan lalu mengabarkan, bahwa kericuhan pecah saat para tentara hendak memindahkan para tahanan dari sel kelompok ke sel individu. Tidak ada tahanan yang terluka parah dalam kericuhan tersebut.
Penjara Guantamo telah menjadi rumah bagi sejumlah tahanan, termasuk anggota Taliban yang ditangkap oleh AS sejak mereka melancarkan invasi ke Afhanistan pada 2001 lalu.
"Kami akan membalas insiden penembakan tersebut dengan melancarkan serangan balasan terhadap pasukan AS di Afghanistan," ungkap Zabihullah Mujahid, Juru Bicara Taliban Afghanistan.
"Mujahid dari negara Islam bersumpah untuk membalaskan dendam para tahanan yang telah dianiyaya oleh tentara AS dan kami akan menjadikan tentara AS di Afghanistan sebagai target serangan yang sama," ungkap Mujahid.
Mujahid kemudian mengimbau kelompok hak asasi manusia untuk mengutuk tindakan yang dilakukan oleh AS dan mengambil sikap tegas terhadap tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan tersebut.
Seperti diketahui, seorang pejabat militer AS pada akhir pekan lalu mengabarkan, bahwa kericuhan pecah saat para tentara hendak memindahkan para tahanan dari sel kelompok ke sel individu. Tidak ada tahanan yang terluka parah dalam kericuhan tersebut.
Penjara Guantamo telah menjadi rumah bagi sejumlah tahanan, termasuk anggota Taliban yang ditangkap oleh AS sejak mereka melancarkan invasi ke Afhanistan pada 2001 lalu.
(esn)