Bocah 7 tahun terinfeksi flu burung di China
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas Kesehatan Beijing mengatakan, seorang gadis berusia 7 tahun telah terinfeksi virus H7N9 atau flu burung, Sabtu (13/4/2013). Dengan, demikian sudah 44 warga China terinfeksi virus yang mulai mewabah sejak dua pekan belakangan.
"Anak itu kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Ditan di Beijing," ungkap Zhong Dongbo wakil direktus Biro Kesehatan Beijing dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir Xinhua.
Dongbo menuturkan, pihak keluarga melarikan gadis tersebut ke rumah sakit setelah mengalami gejala flu, batuk, sakit tenggorokan dan sakit kepala pada Kamis pagi. Awalnya bocah tersebut menjalani perawatan karena infeksi paru-paru. Namun, dia akhirnya dipindahkan ke pusat perawatan intensif dan diberi infus karena kondisinya terus memburuk. Dia mengalami, gangguan sesak napas, batuk dan panas anak tersebut turun dari 40,2 derajat celcius
"Kondisinya kini telah stabil, suhu tubuhnya telah kembali normal menjadi 37 derajat celcius setelah pihak rumah sakit memberika terapi oksigen dan sejumlah pengobatan lainnya," ungkap Juru Bicara RS Ditan.
Dongbo mengatakan, kedua orang tua gadis kecil tersebut tidak menunjukan gejala flu. Orang tua gadis tersebut memiliki profesi berkaitan dengan perdagangan unggas hidup di Distrik Shunyi, pinggiran timur Beijing.
Virus ini kali pertama diumumkan pada 31 Maret silam. Pihak berwenang China mengatakan, mereka tidak tahu bagaimana virus ini menyebar, namun diyakini menyeberang dari burung ke manusia.
"Anak itu kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Ditan di Beijing," ungkap Zhong Dongbo wakil direktus Biro Kesehatan Beijing dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir Xinhua.
Dongbo menuturkan, pihak keluarga melarikan gadis tersebut ke rumah sakit setelah mengalami gejala flu, batuk, sakit tenggorokan dan sakit kepala pada Kamis pagi. Awalnya bocah tersebut menjalani perawatan karena infeksi paru-paru. Namun, dia akhirnya dipindahkan ke pusat perawatan intensif dan diberi infus karena kondisinya terus memburuk. Dia mengalami, gangguan sesak napas, batuk dan panas anak tersebut turun dari 40,2 derajat celcius
"Kondisinya kini telah stabil, suhu tubuhnya telah kembali normal menjadi 37 derajat celcius setelah pihak rumah sakit memberika terapi oksigen dan sejumlah pengobatan lainnya," ungkap Juru Bicara RS Ditan.
Dongbo mengatakan, kedua orang tua gadis kecil tersebut tidak menunjukan gejala flu. Orang tua gadis tersebut memiliki profesi berkaitan dengan perdagangan unggas hidup di Distrik Shunyi, pinggiran timur Beijing.
Virus ini kali pertama diumumkan pada 31 Maret silam. Pihak berwenang China mengatakan, mereka tidak tahu bagaimana virus ini menyebar, namun diyakini menyeberang dari burung ke manusia.
(esn)