PBB segera terjunkan tim penyelidik senjata kimia ke Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan, dalam 24 jam ke depan, pihaknya akan segera menyebar tim untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia dalam perang saudara di Suriah. Ki-moon juga mendesak Pemerintah Suriah untuk memberikan lampu hijau sehingga pekerjaan bisa dimulai.
"Kami siap, ini hanya masalah waktu. Tim akan terdiri dari 15 ahli, termasuk inspektur, ahli medis, dan ahli kimia. Kita semua menunggu lampu hijau dari Pemerintah Suriah untuk menentukan apakah senjata kimia yang digunakan di setiap lokasi," kata Ki-moon, Senin (8/4/2013), seperti dikutip dari Reuters.
Ki-moon berharap, Pemerintah Suriah bersikap lebih fleksibel, sehingga penyebaran tim penyelidik bisa dilakukan secepat mungkin. "Penggunaan senjata kimia oleh pihak manapun, akan merupakan kejahatan berat dengan konsekuensi mengerikan dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," lanjut Ki-moon.
Saat ini, dua kubu yang bertikai dalam perang saudara di Suriah, sama-sama dilaporkan telah menggunakan senjata kimia. Rusia, yang menjadi pendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad meminta penyelidikan hanya difokuskan pada laporan soal serangan senjata kimia yang dilakukan pemberontak Suriah di dekat Kota Aleppo.
Sementara Perancis dan Inggris, yang menjadi pendukung pemberontak Suriah, ingin agar PBB menyelidiki laporan penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad di Homs dan Damaskus. Oposisi Suriah sendiri melaporkan , rezim Assad setidaknya telah melancarkan tiga serangan senjata kimia.
"Kami siap, ini hanya masalah waktu. Tim akan terdiri dari 15 ahli, termasuk inspektur, ahli medis, dan ahli kimia. Kita semua menunggu lampu hijau dari Pemerintah Suriah untuk menentukan apakah senjata kimia yang digunakan di setiap lokasi," kata Ki-moon, Senin (8/4/2013), seperti dikutip dari Reuters.
Ki-moon berharap, Pemerintah Suriah bersikap lebih fleksibel, sehingga penyebaran tim penyelidik bisa dilakukan secepat mungkin. "Penggunaan senjata kimia oleh pihak manapun, akan merupakan kejahatan berat dengan konsekuensi mengerikan dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," lanjut Ki-moon.
Saat ini, dua kubu yang bertikai dalam perang saudara di Suriah, sama-sama dilaporkan telah menggunakan senjata kimia. Rusia, yang menjadi pendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad meminta penyelidikan hanya difokuskan pada laporan soal serangan senjata kimia yang dilakukan pemberontak Suriah di dekat Kota Aleppo.
Sementara Perancis dan Inggris, yang menjadi pendukung pemberontak Suriah, ingin agar PBB menyelidiki laporan penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad di Homs dan Damaskus. Oposisi Suriah sendiri melaporkan , rezim Assad setidaknya telah melancarkan tiga serangan senjata kimia.
(esn)