Sudah 21 warga China terinfeksi flu burung H7N9
A
A
A
Sindonews.com- Pemerintah China pada akhir pekan kemarin mengabarkan, tiga orang warga China kembali tertular virus H7N9. Dengan demikinan, sudah 21 orang warga China terinfeksi virus tersebut. Kini, Pemerintah China tengah bersiap-siap melawan virus H7N9 yang telah melenyapkan nyawa enam warga negara itu.
Menurut laporan Lembaga Pengendalian dan Pecegahan Penyakit China (CCDCP), kasus H7N9 terbaru menginfeksi sorang pedagang unggas hidup bermarga Li (55), yang tinggal di Provinsi Anhui, wilayah timur China. Li dilarikan ke sebuah rumah sakit di Kota Bozhu pada 1 April, setelah kondisinya memburuk karena mengalami gejala flu.
"Saat ini, kondisi Li mulai stabil. Sementara itu, 12 orang lain yang secara aktif melakukan kontak dengan Li sebelum tertular, tidak menunjukan tanda-tanda terinfeksi flu," ungkap pernyataan Departemen Kesehatan Provinsi Anhui.
Sementara itu, Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China (NHFPC) mengatakan, dua korban terinfeksi H7N9 terbaru tinggal di Shanghai. Keduanya adalah pasien laki-laki, masing-masing berusia 67 dan 59 tahun.
NHFPC mengatakan, keduanya mulai menunjukan gejala flu pada akhir Maret lalu dan didiagnosis menderita pneunomonia selama sepekan terakhir. Berdasarkan penyelidikan awal, enam orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien belum menunjukan gejala awal terinfeksi.
Sejauh ini, sudah 10 kasus H7N9 terjadi di Shanghai, di mana enam orang terpaksa menjalani karantina, sementara empat orang lainya menjalani perawatan.
Menurut laporan Lembaga Pengendalian dan Pecegahan Penyakit China (CCDCP), kasus H7N9 terbaru menginfeksi sorang pedagang unggas hidup bermarga Li (55), yang tinggal di Provinsi Anhui, wilayah timur China. Li dilarikan ke sebuah rumah sakit di Kota Bozhu pada 1 April, setelah kondisinya memburuk karena mengalami gejala flu.
"Saat ini, kondisi Li mulai stabil. Sementara itu, 12 orang lain yang secara aktif melakukan kontak dengan Li sebelum tertular, tidak menunjukan tanda-tanda terinfeksi flu," ungkap pernyataan Departemen Kesehatan Provinsi Anhui.
Sementara itu, Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China (NHFPC) mengatakan, dua korban terinfeksi H7N9 terbaru tinggal di Shanghai. Keduanya adalah pasien laki-laki, masing-masing berusia 67 dan 59 tahun.
NHFPC mengatakan, keduanya mulai menunjukan gejala flu pada akhir Maret lalu dan didiagnosis menderita pneunomonia selama sepekan terakhir. Berdasarkan penyelidikan awal, enam orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien belum menunjukan gejala awal terinfeksi.
Sejauh ini, sudah 10 kasus H7N9 terjadi di Shanghai, di mana enam orang terpaksa menjalani karantina, sementara empat orang lainya menjalani perawatan.
(esn)