600 warga Eropa ikut jihad di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Lebih dari 600 warga Eropa dilapokan telah bergabung dengan pemberontak Suriah berjuang melawan militer rezim Pemerintahan Bashar al- Assad. Laporan tersebut merupakan hasil penelitian Pusat Studi Radikalisme Internasional (ICSR) di Universitas King, London, Inggris, Rabu (3/4/2013).
Menurut laporan ICSR, warga Eropa yang ikut berjihad di Suriah berasal dari 14 negara. Negara-negara tersebut adalah Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, Denmark, Jerman, Irlandia, Finlandia, Spanyol, Swedia, Albania, Austria, Bulgaria, dan Kosovo.
"Sejak awal perang pecah di Suriah, sebanyak 140 hingga lebid dari 600 orang pergi ke Suriah. Dari jumlah itu, sebanyak 134 orang berasal dari Inggris, 107 orang berasal dari Belanda, 92 orang berasal dari Prancis, 85 orang berasal dari Belgian. Selebihnya berasal dari 10 negara lainya, " ungkap Aaron Y. Zelin, salah satu peneliti ICSR.
"Berdasarkan laporan yang kami peroleh dari sejumlah media Arab dan Barat. Sebanyak 250 orang dikabarkan mati syahid," imbuh Zelin.
Zelin mengatakan, seperti konflik yang terjadi di beberapa negara konflik ini belum akan selesai dalam waktu dekat tapi akan terus bergulir dalam beberapa tahun yang akan datang.
Hingga kini tidak ada sensus pasti yang mampu memberi berapa jumlah pasti warga asing yang ikut perang Suriah. Namun, laporan yang dibuat ICSR merupakan data terendah. Jumlah warga Eropa yang ikut berperang di Suriah kemunkinan lebih jumlahnya lebih tinggi dari laporan tersebut.
Zelin menekankan, tidak semua orang asing yang ikut bertempuran di Suriah adalah ekstremis Muslim. "Tidak semua orang yang bergabung dengan pemberontak Suriah adalah anggota al-Qaeda. Hanya sebagian kecil yang terlibat dalam aksi terorisme setelah kembali ke Eropa. Itu artinya, salah jika kita menyimpulkan bahwa orang yang telah mengikuti pertempuran dan pelatihan di Suriah tidak menimbulkan ancaman," terang Zelin.
Menurut laporan ICSR, warga Eropa yang ikut berjihad di Suriah berasal dari 14 negara. Negara-negara tersebut adalah Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, Denmark, Jerman, Irlandia, Finlandia, Spanyol, Swedia, Albania, Austria, Bulgaria, dan Kosovo.
"Sejak awal perang pecah di Suriah, sebanyak 140 hingga lebid dari 600 orang pergi ke Suriah. Dari jumlah itu, sebanyak 134 orang berasal dari Inggris, 107 orang berasal dari Belanda, 92 orang berasal dari Prancis, 85 orang berasal dari Belgian. Selebihnya berasal dari 10 negara lainya, " ungkap Aaron Y. Zelin, salah satu peneliti ICSR.
"Berdasarkan laporan yang kami peroleh dari sejumlah media Arab dan Barat. Sebanyak 250 orang dikabarkan mati syahid," imbuh Zelin.
Zelin mengatakan, seperti konflik yang terjadi di beberapa negara konflik ini belum akan selesai dalam waktu dekat tapi akan terus bergulir dalam beberapa tahun yang akan datang.
Hingga kini tidak ada sensus pasti yang mampu memberi berapa jumlah pasti warga asing yang ikut perang Suriah. Namun, laporan yang dibuat ICSR merupakan data terendah. Jumlah warga Eropa yang ikut berperang di Suriah kemunkinan lebih jumlahnya lebih tinggi dari laporan tersebut.
Zelin menekankan, tidak semua orang asing yang ikut bertempuran di Suriah adalah ekstremis Muslim. "Tidak semua orang yang bergabung dengan pemberontak Suriah adalah anggota al-Qaeda. Hanya sebagian kecil yang terlibat dalam aksi terorisme setelah kembali ke Eropa. Itu artinya, salah jika kita menyimpulkan bahwa orang yang telah mengikuti pertempuran dan pelatihan di Suriah tidak menimbulkan ancaman," terang Zelin.
(esn)