Sepanjang 2012, 1.700 siswa China terinveksi HIV

Senin, 01 April 2013 - 18:57 WIB
Sepanjang 2012, 1.700...
Sepanjang 2012, 1.700 siswa China terinveksi HIV
A A A
Sindonews.com - Jumlah pelajar China yang terinveksi virus HIV sepanjang tahun 2012 meningkat 24,5 persen dibandng tahun sebelumnya. Demikian dinyatakan oleh Yu Jingjin, Direktur Biro Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China yang bernaung di bawah Departemen Kesehatan Nasional dan Komisi Keluarga Berencana China.

"Sepanjang 2012, sebanyak 1.700 pelajar di China terinveksi virus HIV. Jumlah itu menunjukan peningkatan sebesar 24,5 persen dari tahun 2011," ungkap Jingjin, saat memulai penyuluhan ke sejumlah kampus untuk mencegah penyebaran HIV.

Jingjin mengungkapkan, sebanyak 64,8 persen penularan virus itu terjadi melalui hubungan seksual antara sesama kaum adam. Sementara 28,7 persen lainnya menular melalui hubungan seksual adam dan hawa.

"Saat ini, total pelajar China yang menjadi pembawa HIV atau pasien AIDS berjumlah 7 ribu pelajar," imbuh Jingjin.

Sementara itu, Wang Ning, wakil pusat pencegahan dan pengedalian AIDS China mengatakan, besarnya jumlah penularan HIV sesama kaum adam terkuak setelah sejumlah organisasi non pemerintah membantu menangani masalah yang dihadapi oleh pria yang melakukan hubungan sesama jenis di China.

"Ledakan jumlah pengidap HIV terjadi setelah pemerintah melakukan tes lebih banyak pada 2012 silam. Berdasarkan hasil tes HIV nasional, jumlah penderita HIV pada 2012 meningkat menjadi 100 juta orang, dari sebelumnya 60 juta orang berdasarkan hasil tes nasional," ungkap Ning. "Peningkatan tersebut dipicu oleh hubungan seks bebas yang tidak aman," imbuh Ning.

Kementerian Kesehatan China melaporkan, sepanjang Januari-Oktober 2012, sebanyak 17.740 warga China dilaporkan meninggal dunia. Jumlah ini meningkat sebanyak 8,6 persen dibanding periode yang sama di tahun 2011.

"Saat ini, banyak siswi SMP di China telah melakukan hubungan seksual, terlebih di tingkat SMA dan perguruan tinggi. Sayangnya, pihak sekolah dan orang tua enggan memberi tahu kaum muda untuk menjaga dan melundungi diri. Apalagi di era serba informasi ini, saya mendengar beberapa mahasiswi menawarkan jasa seks lewat dunia maya hanya untuk membeli gadget seperti iPhone," keluh Ye Dawei, wakil sekjen China Red Ribbon Foundation, LSM HIV di China.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0743 seconds (0.1#10.140)