Akhir 2013, Australia tarik sebagian besar pasukan dari Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com – Australia akan menarik sebagian besar pasukan dari Afghanistan selatan pada akhir tahun ini dan menutup basis utama bagi pasukan pimpinan NATO di Provinsi Uruzgan.
“Kami juga akan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara dan polisi Afghanistan,” kata Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith, Selasa (26/3/2013), seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Smith, pihaknya telah sepakat, bahwa pangkalan koalisi multinasional di Tarin Kowt dan pangkalan udara NATO di Provinsi Uruzgan akan ditutup pada akhir 2013. Sementara pasukan tempur terakhir akan meninggalkan Afghanistan pada akhir 2014, di bawah transisi keamanan yang direncanakan dari pasukan asing ke pasukan Afghanistan.
"Ini adalah konsekuensi yang diperlukan dan logis, serta masa transisi yang efektif," kata Smith. "Pengaruh penutupan ini adalah, bahwa Australia tidak akan lagi memiliki kehadiran permanen di Provinsi Uruzgan dan mayoritas personel Australia akan kembali," lanjutnya.
Australia mengirim sekitar 1.650 tentara ke Afghanistan, termasuk pasukan khusus. Penempatan personel Australia dikonsentrasikan di Provinsi Uruzgan. Australia adalah anggota asli dari koalisi pasukan asing pimpinan Amerika Serikat yang membantu menggulingkan pemerintahan Taliban pada akhir 2001.
Sejak 2001 hingga kini, tercatat 39 tentara Australia tewas dan 242 lainnya terluka. “Australia belum memutuskan, apakah personel pasukan khusus akan tetap di Afghanistan pada tahun depan atau setelah 2014,” ujar Smith. Menurutya, dengan negosiasi dengan Pemerintah Afghanistan masih berlangsung.
“Kami juga akan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara dan polisi Afghanistan,” kata Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith, Selasa (26/3/2013), seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Smith, pihaknya telah sepakat, bahwa pangkalan koalisi multinasional di Tarin Kowt dan pangkalan udara NATO di Provinsi Uruzgan akan ditutup pada akhir 2013. Sementara pasukan tempur terakhir akan meninggalkan Afghanistan pada akhir 2014, di bawah transisi keamanan yang direncanakan dari pasukan asing ke pasukan Afghanistan.
"Ini adalah konsekuensi yang diperlukan dan logis, serta masa transisi yang efektif," kata Smith. "Pengaruh penutupan ini adalah, bahwa Australia tidak akan lagi memiliki kehadiran permanen di Provinsi Uruzgan dan mayoritas personel Australia akan kembali," lanjutnya.
Australia mengirim sekitar 1.650 tentara ke Afghanistan, termasuk pasukan khusus. Penempatan personel Australia dikonsentrasikan di Provinsi Uruzgan. Australia adalah anggota asli dari koalisi pasukan asing pimpinan Amerika Serikat yang membantu menggulingkan pemerintahan Taliban pada akhir 2001.
Sejak 2001 hingga kini, tercatat 39 tentara Australia tewas dan 242 lainnya terluka. “Australia belum memutuskan, apakah personel pasukan khusus akan tetap di Afghanistan pada tahun depan atau setelah 2014,” ujar Smith. Menurutya, dengan negosiasi dengan Pemerintah Afghanistan masih berlangsung.
(esn)