Korut ancam serang Hawai
A
A
A
Sindonews.com – Korea Utara (Korut) kembali melontarkan ancaman pada Amerika Serikat (AS). Kali ini, Korut menyatakan kalau unit artileri roket strategis dan jarak jauh mereka telah diperintahkan untuk berada dalam kondisi siap tempur.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/3/2013), Korut menargetkan pangkalan militer AS di Guam, Hawai, dan daratan Amerika. Ancaman ini dilayangkan Korut, setelah pesawat pembom B-52 milik AS terbang di Semenanjung Korea dan Korut menganggap hal ini sebagai ancaman nyata.
"Dari saat ini, Komando Tertinggi Tentara Rakyat Korea akan menempatkan semua unit artileri lapangan ke posisi tempur, termasuk unit artileri jarak jauh dan unit roket strategis, yang akan menargetkan semua obyek musuh di pangkalan militer AS di Hawaii dan Guam," kata kantor berita Korut, KCNA.
Ini adalah ancaman kesekian yang dilayangkan Korut pada AS, sejak Korea Selatan (Korsel) dan AS menggelar latihan perang gabungan di wilayah Korsel. Latihan perang gabungan ini akan dilakukan hingga April mendatang.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, mereka tidak mendeteksi adanya tanda-tanda aktivitas militer luar biasa yang dilakukan Korut. Namun, Korsel mengaku akan tetap memantau situasi di negara tetangganya itu.
Ketegangan di Semenanjung Korea kian meningkat, setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi baru pada Korut. Sanksi ini dijatuhkan, karena Korut kembali melakukan uji coba nuklir pada pertengahan Februari silam.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/3/2013), Korut menargetkan pangkalan militer AS di Guam, Hawai, dan daratan Amerika. Ancaman ini dilayangkan Korut, setelah pesawat pembom B-52 milik AS terbang di Semenanjung Korea dan Korut menganggap hal ini sebagai ancaman nyata.
"Dari saat ini, Komando Tertinggi Tentara Rakyat Korea akan menempatkan semua unit artileri lapangan ke posisi tempur, termasuk unit artileri jarak jauh dan unit roket strategis, yang akan menargetkan semua obyek musuh di pangkalan militer AS di Hawaii dan Guam," kata kantor berita Korut, KCNA.
Ini adalah ancaman kesekian yang dilayangkan Korut pada AS, sejak Korea Selatan (Korsel) dan AS menggelar latihan perang gabungan di wilayah Korsel. Latihan perang gabungan ini akan dilakukan hingga April mendatang.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, mereka tidak mendeteksi adanya tanda-tanda aktivitas militer luar biasa yang dilakukan Korut. Namun, Korsel mengaku akan tetap memantau situasi di negara tetangganya itu.
Ketegangan di Semenanjung Korea kian meningkat, setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi baru pada Korut. Sanksi ini dijatuhkan, karena Korut kembali melakukan uji coba nuklir pada pertengahan Februari silam.
(esn)