Al-Qaeda klaim serangan pemboman di Irak

Rabu, 20 Maret 2013 - 18:07 WIB
Al-Qaeda klaim serangan...
Al-Qaeda klaim serangan pemboman di Irak
A A A
Sindonews.com - Kelompok al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan pemboman dan aksi bom bunuh diri yang menewaskan 50 orang di Ibu Kota Baghdad, Irak, Selasa (19/3/2013). Serangan tersebut bertepatan dengan 10 tahun invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak.

"Serangan yang menjangkau kalian pada Selasa hanyalah penurunan hujan pertama, tahap pertama yang diinginkan Tuhan. Setelah ini, dendam kami terbalaskan," ungkap pernyataan al-Qaeda yang diposting dalam sebuah situs jihad.

Seperti diketahui, kemarin sebuah aksi bom bunuh diri dan beberapa bom mobil meledak di Distrik Syiah, di Kota Baghdad. Ledakan tersebut menewaskan 50 orang dan melukai 160 orang lainnya.

Polisi dan petugas medis di Ibu Kota Baghdad mengatakan, seorang pengendara truk yang sarat akan bahan peledak menabrakkan truknya ke pangkalan polisi yang berada dekat pasar di Kota Sadar, dekat zona hijau yang dijaga ketat oleh militer Irak.

Memasuki 2013 ini, gerilyawan Sunni yang terkait dengan kelompok al-Qaeda telah meningkatkan operasi penyerangan untuk melemahkan pemerintah Irak yang dipimpin oleh kelompok Syiah. Awal pekan ini, pemerintah Irak menuding Badan Intelejen Arab Saudi terkait dengan al-Qaeda atas pengiriman 600 personel ke Kota Basra, Irak untuk melancarkan serangan teroris.

Ratusan orang tersebut diperintahkan untuk melancarkan serangan pengeboman, penyerangan terhadap personel keamanan, termasuk menciptakan ketidakstabilan di Kota Basra dengan menghasut kekerasan antar etnis.

Pemerintah Irak mengatakan, Arab Saudi, Qatar, dan Turki mempelopori kampanye untuk menghasut kekerasan dan perselisihan etnis di Irak. Dilaporkan, para pria itu menerima pelatihan di wilayah perbatasan Suriah dan Irak. Mereka akan melancarkan serangan di sejumlah situs keamanan di Kota Samarra, Baghdad, Karbala, dan Najaf.

Menurut salah satu Komandan Militer Irak, Komandan Intelejen Militer Arab Saudi, Bandar bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud telah mengalokasikan dana sebsar USD 250 juta untuk melancarkan operasi teroris di Irak. Bandar bin Sultan juga dilaporkan telah menyewa Tariq al-Hashemi, mantan Wakil Presiden Irak untuk melancarkan serangan teroris.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5851 seconds (0.1#10.140)