Ledakan di situs militer Nevada, 7 Marinir AS tewas
A
A
A
Sindonews.com – Tujuh Marinir Amerika Serikat (AS) tewas dan tujuh lainnya terluka saat menjalani latihan di sebuah fasilitas penyimpanan amunisi militer di barat Nevada, AS, Senin (18/3/2013) malam.
“Ledakan itu terjadi pada Senin, pukul 10 malam, saat berlangsung latihan marinir di Depot militer, Hawthorne, sebelah barat Nevada. Para marinir itu berasal dari Camp Lejeune, Carolina utara,” kata Manajer fasilitas militer tersebut, Russ Collier, seperti dikutip dari Reuters.
“Korban diterbangkan ke Pusat Medis Regional dengan cedera yang meliputi trauma penetrasi, patah tulang, dan cedera pembuluh darah,” kata Stacy Kendall, juru bicara pusat medis. Hingga kini, belum diketahui status para korban yang terluka.
Depot militer Hawthorne yang terletak sekitar 135 km sebelah selatan Reno adalah sebuah situs militer seluas 147 ribu hektar yang digunakan untuk penyimpanan dan penghancuran amunisi militer. “Hingga kini, penyebab ledakan masih diselidiki,” kata Letkol Marinir Neil Murphy Jr.
"Kami mengirimkan doa kami dan belasungkawa kepada keluarga Marinir yang terlibat dalam insiden tragis," kata Mayor Jenderal Marinir Raymond Fox dalam sebuah pernyataan. "Kami berduka dan kehilangan mereka. Dengan berat hati kita akan mengingat keberanian dan pengorbanan mereka," lanjutnya.
“Ledakan itu terjadi pada Senin, pukul 10 malam, saat berlangsung latihan marinir di Depot militer, Hawthorne, sebelah barat Nevada. Para marinir itu berasal dari Camp Lejeune, Carolina utara,” kata Manajer fasilitas militer tersebut, Russ Collier, seperti dikutip dari Reuters.
“Korban diterbangkan ke Pusat Medis Regional dengan cedera yang meliputi trauma penetrasi, patah tulang, dan cedera pembuluh darah,” kata Stacy Kendall, juru bicara pusat medis. Hingga kini, belum diketahui status para korban yang terluka.
Depot militer Hawthorne yang terletak sekitar 135 km sebelah selatan Reno adalah sebuah situs militer seluas 147 ribu hektar yang digunakan untuk penyimpanan dan penghancuran amunisi militer. “Hingga kini, penyebab ledakan masih diselidiki,” kata Letkol Marinir Neil Murphy Jr.
"Kami mengirimkan doa kami dan belasungkawa kepada keluarga Marinir yang terlibat dalam insiden tragis," kata Mayor Jenderal Marinir Raymond Fox dalam sebuah pernyataan. "Kami berduka dan kehilangan mereka. Dengan berat hati kita akan mengingat keberanian dan pengorbanan mereka," lanjutnya.
(esn)