PM China: AS & China tak boleh saling tuduh
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri China yang baru, Li Keqiang menegaskan, China dan Amerika Serikat (AS) harus menghindari "tuduhan tidak berdasar" terhadap satu sama lain tentang serangan cyber dan hacking ke dalam sistem komputer masing-masing negara.
Penegasan ini disampaikan Keqiang pada penutupan pertemuan tahunan Parlemen China, Minggu (17/3/2013). Keqiang melontarkan pernyataan ini di tengah perang kata-kata antara China dan AS soal serangan cyber. Kedua negara saling tuduh, bahwa mereka sama-sama diserang satu sama lain.
"Saya pikir, kita tidak harus membuat tuduhan tak berdasar terhadap satu sama lain dan menghabiskan lebih banyak waktu melakukan hal-hal praktis yang akan berkontribusi terhadap keamanan cyber,” ujar Keqiang menjawab pertanyaan seorang wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
"Ini adalah masalah seluruh dunia. Bahkan, China sendiri adalah target utama serangan tersebut. China tidak mendukung, kami menentang kegiatan tersebut,” lanjutnya.
Bulan lalu, sebuah perusahaan keamanan komputer AS mengatakan, bahwa unit militer rahasia China kemungkinan berada di balik serangkaian serangan cyber yang menargetkan Amerika Serikat. Menteri Keuangan AS, Jack Lew akan menekan China untuk menyelidiki dan menghentikan serangan cyber terhadap perusahaan-perusahaan AS.
Presiden AS, Barack Obama juga telah menyampaikan kekhawatiran pihaknya soal serangan cyber ini dalam percakapan telepon dengan Presiden China yang baru, Xi Jinping. Obama melakukan pembicaraan telepon dengan Jinping pada Kamis 14 Maret, sesaat setelah Jinping dilantik sebagai Presiden China yang baru.
Penegasan ini disampaikan Keqiang pada penutupan pertemuan tahunan Parlemen China, Minggu (17/3/2013). Keqiang melontarkan pernyataan ini di tengah perang kata-kata antara China dan AS soal serangan cyber. Kedua negara saling tuduh, bahwa mereka sama-sama diserang satu sama lain.
"Saya pikir, kita tidak harus membuat tuduhan tak berdasar terhadap satu sama lain dan menghabiskan lebih banyak waktu melakukan hal-hal praktis yang akan berkontribusi terhadap keamanan cyber,” ujar Keqiang menjawab pertanyaan seorang wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
"Ini adalah masalah seluruh dunia. Bahkan, China sendiri adalah target utama serangan tersebut. China tidak mendukung, kami menentang kegiatan tersebut,” lanjutnya.
Bulan lalu, sebuah perusahaan keamanan komputer AS mengatakan, bahwa unit militer rahasia China kemungkinan berada di balik serangkaian serangan cyber yang menargetkan Amerika Serikat. Menteri Keuangan AS, Jack Lew akan menekan China untuk menyelidiki dan menghentikan serangan cyber terhadap perusahaan-perusahaan AS.
Presiden AS, Barack Obama juga telah menyampaikan kekhawatiran pihaknya soal serangan cyber ini dalam percakapan telepon dengan Presiden China yang baru, Xi Jinping. Obama melakukan pembicaraan telepon dengan Jinping pada Kamis 14 Maret, sesaat setelah Jinping dilantik sebagai Presiden China yang baru.
(esn)