Setelah serangan roket, Israel tutup perbatasan Gaza
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Israel menutup Erez dan Kerem Shalom, jalur penyeberangan di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza pada Selasa (26/2/2013). Langkah ini diambil setelah sebuah roket ditembakkan dari wilayah pesisir.
“Israel menutup perbatasan sebagai langkah keamanan, setelah sebuah roket mendarat di dekat Ashkelon,” kata Kepala Komite Penyeberangan Jalur Gaza, Nazmi Muhanna, seperti dikutip dari Ma’an News.
Tembakan roket ini adalah yang pertama sejak terciptanya gencatan senjata antara Hamas dan militer Israel, beberapa bulan lalu. “Roket yang ditembakan dari dari Jalur Gaza mendarat di dekat kota Ashkelon. Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan di jalan, tapi tidak sampai menelan korban jiwa," ungkap Micky Rosenfeld, Juru Bcara Polisi Israel, seperti dilansir Presstv.
Menurut Rosenfeld, belum ada kelompok atau faksi Palestina yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Namun, Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer gerakan Fatah, telah berjanji untuk membalas kematian Arafat Jaradat, seorang tahanan Palestina yang tewas di penjara Israel.
Jaradat tewas secara mendadak di Meggido, sebuah pusat penahanan di sebelah utara Israel, akhir pekan lalu. Sampai kini, sudah sekitar 4.500 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
“Israel menutup perbatasan sebagai langkah keamanan, setelah sebuah roket mendarat di dekat Ashkelon,” kata Kepala Komite Penyeberangan Jalur Gaza, Nazmi Muhanna, seperti dikutip dari Ma’an News.
Tembakan roket ini adalah yang pertama sejak terciptanya gencatan senjata antara Hamas dan militer Israel, beberapa bulan lalu. “Roket yang ditembakan dari dari Jalur Gaza mendarat di dekat kota Ashkelon. Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan di jalan, tapi tidak sampai menelan korban jiwa," ungkap Micky Rosenfeld, Juru Bcara Polisi Israel, seperti dilansir Presstv.
Menurut Rosenfeld, belum ada kelompok atau faksi Palestina yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Namun, Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer gerakan Fatah, telah berjanji untuk membalas kematian Arafat Jaradat, seorang tahanan Palestina yang tewas di penjara Israel.
Jaradat tewas secara mendadak di Meggido, sebuah pusat penahanan di sebelah utara Israel, akhir pekan lalu. Sampai kini, sudah sekitar 4.500 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
(esn)