10 tewas dalam aksi kekerasan di Irak

Sindonews.com – Sebanyak 10 orang tewas dan 22 lainnya terluka dalam penembakan terpisah dan pemboman, termasuk serangan bom mobil di Irak, Selasa (26/2/2013). Demikian dilaporkan sumber-sumber keamanan pada kantor berita Xinhua.

Serangan paling mematikan dilaporkan terjadi di Provinsi Diyala, sebelah timur Irak, ketika sebuah bom mobil meledak di sebuah pasar di kota Bani Saad. Serangan yang terjdi sekitar 50 km sebelah timur laut Baghdad ini menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 15 lainnya.

Dalam insiden terpisah, seorang warga sipil tewas dan empat lainnya terluka akibat ledakan bom pinggir jalan di depan rumah mereka, di barat ibukota Provinsi Baquba, sekitar 65 km sebelah timur laut dari Baghdad.

“Masih di provinsi ini, seorang warga sipil terluka ketika sejumlah pria bersenjata menembakinya. Peristiwa terjadi di dekat kota Udhiem, sekitar 60 km sebelah utara Baquba,” jelas sumber tersebut.

Di Irak utara, seorang prajurit Angkatan Darat Irak tewas dan dua lainnya terluka akibat ledakan bom yang ditanam di pinggir jalan, di dekat jalur patroli mereka di wilayah al-Muthanna, sebelah timur Kota Mosul.

Di tempat lain, orang-orang bersenjata yang mengenakan seragam militer masuk ke sebuah rumah di kota Madin, sekitar 30 km sebelah tenggara Baghdad. “Para pria bersenjata ini menyeret seorang pria dan anaknya ke luar rumah dan menembak mati mereka,” ujar seorang sumber di Kementerian Dalam Negeri Irak pada Xinhua.

Di Baghdad, orang-orang bersenjata menembak mati seorang karyawan Departemen Pendidikan Irak, ketika ia sedang mengendarai mobilnya di jalan raya al-Qanat, sebelah timur Baghdad.

Kekerasan sporadis dan serangan bom masih sering terjadi di kota-kota Irak, meskipun terjadi penurunan dibanding pada 2006 dan 2007 silam, ketika negara itu dilanda pembunuhan sektarian.