Semangat mudik masyarakat China jelang Tahun Baru Imlek

Minggu, 10 Februari 2013 - 12:09 WIB
Semangat mudik masyarakat China jelang Tahun Baru Imlek
Semangat mudik masyarakat China jelang Tahun Baru Imlek
A A A
Sindonews.com - Layaknya masyarakat Indonesia, mudik juga menjadi tradisi bagi warga China menjelang liburan terbesar Tahun Baru Imlek. Bagi warga China, momen ini bukan hanya perayaan pergantian tahun, tapi juga menjadi musim mudik yang telah ditunggu-tunggu.

Chen Guolan, misalnya.Bagi pekerja migran China ini, Tahun Baru Imlek adalah satu-satunya momen dalam setahun di mana mereka bisa bertemu dan berkumpul bersama keluarga mereka. Chen termasuk dalam 236 juta pekerja migran yang bersemangat menyambut Tahun Baru Imlek. Dari jumlah pemudik tersebut, diperkirakan sekitar 200 juta di antaranya akan menggunakan moda kereta api (KA) untuk pulang ke rumah pada akhir pekan ini.

Momentum ini juga kerap digambarkan sebagai proses migrasi terbesar setiap tahun di dunia. Nantinya moda transportasi KA akan melayani mudik selama 40 hari perjalanan musim liburan, sebelum dan sesudah Tahun Baru Imlek. Seperti halnya di Tanah Air, mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan tiket KA yang bisa dilakukan secara online maupun langsung antre di stasiun kereta api. Agar tidak kehabisan tiket, para pemudik harus sudah membeli tiket dua minggu sebelumnya.

Chen yang akan pulang kampung ke Chongqing harus mengeluarkan uang sebesar USD37 (Rp358.000) untuk tiket keberangkatan pukul 10.35 pagi.

“Hal terbaik tentang Tahun Baru adalah berkumpul bersama keluarga. Orang tua, orang muda, setiap orang. Saya sangat senang,” ujarnya bersemangat seperti dikutip AFP.
Walau harus berdesak desakan di lorong KA yang sempit di Stasiun Beijing Barat, Chen tidak menunjukkan rasa penatnya, sebaliknya malah merasakan kegembiraan bisa bergabung dengan lautan pemudik lain.

“Saya telah begitu sibuk bekerja sepanjang tahun dan sekarang saya akan segera melihat keluarga saya,” terangnya kepada sekelompok orang asing yang duduk bersamanya saat dia memulai perjalanan sepanjang 2.000 km menuju rumahnya yang disebutnya sebagai perairan tenang. Sayangnya, banyak pemudik yang kurang beruntung. Akibat tidak mendapatkan tiket duduk, sekitar 40 sampai 50 penumpang terpaksa berdiri di setiap gerbong.

Adapun jumlah bangku total hanya tersedia untuk 120 orang. Namun beberapa pemudik memang sengaja memilih membeli tiket berdiri untuk menghemat uang dalam perjalanan yang setidaknya bisa memakan waktu hingga tiga hari. Untuk mengurangi kebosanan, selain membawa barang bawaan yang ditaruh dalam koper, sebagian dari pemudik tampak membawa bantal dan berbagai gadget.

Tahun ini, para produsen China beramai ramai mengeluarkan gadget dan penemuan baru yang bisa membantu membuat perjalanan mudik yang melelahkan menjadi lebih nyaman. Salah satu yang menjadi trending topic adalah Hard Seat Treasure,yakni tiang logam dengan bantal yang terpasang yang dimaksudkan untuk menopang para pemudik yang mengantuk dan memastikan mereka tidak jatuh dari kursi mereka ketika mereka terkantuk- kantuk.

Tapi tidak semua orang menyukai alat ini. “Ini berat untuk dibawa. Ketika saya bersandar diatasnya, tubuh saya terasa ditangguhkan,” terang Li Kang, seorang pekerja migran dari provinsi barat daya Guizhou yang mencoba alat ini, seperti dikutip Reuters. Mantan guru fisika dan penemu amatir Zhou juga menyetujui pendapat itu. Dia malah mempromosikan penemuannya, Grass RootsTravelTreasure, troli yang tampak seperti pel logam tetapi bisa dikonversi menjadi sebuah kursi.

Alat ini juga memiliki fitur yang diklaim bisa diisi dengan bubuk sodium percarbonate dan air untuk membuat oksigen. Oksigen ini pun dapat dihirup siapa saja yang merasa pengap karena berdesak-desakan di gerbong KA. Tahun Baru Imlek memang selalu dipenuhi banyak ide menarik lain di luar sana.

Bahkan, salah satu pengguna situs Sina Weibo menyarankan para pemudik untuk membawa ayam yang terbuat dari karet dan bisa bersuara (berkotek) untuk membuat penumpang lain keluar dari lorong-lorong KA yang penuh sesak. Ide lain yang direkomendasikan adalah popok dewasa sehingga pemudik tidak perlu repot ke kamar mandi. Namun aksesori yang paling populer adalah ember plastik sederhana, yang dapat digunakan sebagai tempat duduk atau untuk tujuan lain.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3136 seconds (0.1#10.140)