Pria pengangguran jual muntahan Paus Rp1,3 M
A
A
A
Sindonews.com – Ken Wilman (50) berniat menjual sebuah bongkahan dari muntahan ikan Paus yang dia temukan di sekitar Pantai Morecambe, Inggris. Untuk sebuah bongkahan itu dia menawarkan harga sebesar 100 ribu poundsterling sekira 1,3 miliar, Jumat (1/2/2013). Sebuah harga penawaran yang cukup fantastis untuk muntah hewan.
Wilman mengatakan bongkahan itu ditemukan oleh Madge, anjing peliharaanya. "Saat itu saya dan Madge sedang berjalan di Pantai Morecambe, Madge tiba-tiba mengendus sebuah batu. Awalnya saya kira dia sedang mengendus bola, tapi saat saya dekati ternyata itu adalah sebuah batu besar. Madge kemudian meninggalkan begitu saja. Namun, saya lantas memungut batu itu dan batu itu memiliki bau yang sangat mengerikan," Wilman mengutarakan seperti dirilis dari Skynews.
"Saya lantas lantas melempar batu itu kembali ke tanah. Terlintas di benak saya bahwa mungkin ada yang tidak beres dengan batu itu. Kenapa sangat bau," katanya penasaran
Pria paruh baya itu lantas pulang ke rumah dan mencari data secara online. "Saya punya firasat bahwa bau yang menyngat dari bongkahan batu itu berasal dari muntahan ikan paus. Ketika saya menemukan sejumlah foto-foto ternyata dugaan saya benar," terang Wilman.
Setelah menemukan sejumlah fakta tersebut Wilman langsung kembali ke pantai untuk mengambil batu tersebut.
Muntahan Paus dikenal dengan nama Ambergris yang kerap digunakan untuk membuat parfum. Ambergris terbentuk dalam sistem pencernaan ikan Paus. Mamalia laut itu lantas mengeluarkan Ambergris dari dalam mulutnya karena bentuknya terlalu besar saat melewati sistem pencernaan. Para pembuat parfum biasa mengunakan Ambergris karena memiliki wangi khas yang sangat menyengat seperti bau musk, rusa jantan.
"Sebuah perusahaan di Prancis telah menawarkan batu tersebut seharga 43 ribu poundsterling atau sekira Rp569 juta. Namun, saat saya menawarkan pada sebuah perusahaan pembuat parfum di Swiss mereka membuat sebuah penawaran yang mengejutkan dengan menawar empat kali lipat dari penawaran perusahaan di Prancis," Wilman menambahkan.
Jika terjual orang tua tunggal yang menggangur sejak mengalami kecelakaan motor pada 2007 silam ini akan menjemput anaknya yang berada di Machu Picchu, di Peru.
Wilman mengatakan bongkahan itu ditemukan oleh Madge, anjing peliharaanya. "Saat itu saya dan Madge sedang berjalan di Pantai Morecambe, Madge tiba-tiba mengendus sebuah batu. Awalnya saya kira dia sedang mengendus bola, tapi saat saya dekati ternyata itu adalah sebuah batu besar. Madge kemudian meninggalkan begitu saja. Namun, saya lantas memungut batu itu dan batu itu memiliki bau yang sangat mengerikan," Wilman mengutarakan seperti dirilis dari Skynews.
"Saya lantas lantas melempar batu itu kembali ke tanah. Terlintas di benak saya bahwa mungkin ada yang tidak beres dengan batu itu. Kenapa sangat bau," katanya penasaran
Pria paruh baya itu lantas pulang ke rumah dan mencari data secara online. "Saya punya firasat bahwa bau yang menyngat dari bongkahan batu itu berasal dari muntahan ikan paus. Ketika saya menemukan sejumlah foto-foto ternyata dugaan saya benar," terang Wilman.
Setelah menemukan sejumlah fakta tersebut Wilman langsung kembali ke pantai untuk mengambil batu tersebut.
Muntahan Paus dikenal dengan nama Ambergris yang kerap digunakan untuk membuat parfum. Ambergris terbentuk dalam sistem pencernaan ikan Paus. Mamalia laut itu lantas mengeluarkan Ambergris dari dalam mulutnya karena bentuknya terlalu besar saat melewati sistem pencernaan. Para pembuat parfum biasa mengunakan Ambergris karena memiliki wangi khas yang sangat menyengat seperti bau musk, rusa jantan.
"Sebuah perusahaan di Prancis telah menawarkan batu tersebut seharga 43 ribu poundsterling atau sekira Rp569 juta. Namun, saat saya menawarkan pada sebuah perusahaan pembuat parfum di Swiss mereka membuat sebuah penawaran yang mengejutkan dengan menawar empat kali lipat dari penawaran perusahaan di Prancis," Wilman menambahkan.
Jika terjual orang tua tunggal yang menggangur sejak mengalami kecelakaan motor pada 2007 silam ini akan menjemput anaknya yang berada di Machu Picchu, di Peru.
(esn)