Rusia gagal luncurkan satelit
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah roket Zenit-3SL milik Rusia yang membawa satelit telekomunikasi Amerika Serikat (AS) gagal mengirim satelit ke ruang angkasa. Seperti dikutip dari Xinua, Jumat (1/2/2013), roket itu jatuh di Samudera Pasifik.
“Tahap pertama dari roket tak berfungsi dan menyebabkan roket berpindah ke lintasan yang salah, 150 detik setelah lepas landas,” demikian dilaporkan kantor berita Interfax. Roket jatuh ke perairan Pasifik, tidak jauh dari lokasi peluncuran.
Menurut media lokal, Misi Control Center Rusia telah mengkonfirmasi kegagalan peluncuran dan membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki kecelakaan itu.
Dirancang oleh Energy Rocket-Space Corporation, roket Zenit dibangun oleh pabrik Yuzhmash di Ukraina. Semula, roket ini dijadwalkan untuk mengirim satelit Intelsat-27 ke ruang angkasa pada Kamis 31 Januari.
Peluncuran ditunda satu hari atas permintaan AS. Satelit yang hendak diluncurkan itu dibangun oleh perusahaan AS, Boeing dan dirancang untuk beroperasi selama 15 tahun. Tahap pertama dari roket yang dilengkapi dengan mesin RD-171 dibuat di Energomash Scientific-Priduction Company.
Seorang staf humas dari Energomash mengatakan kepada Xinhua, perusahaan menahan diri untuk mengomentari penyebab kecelakaan sampai penyelidikan selesai.
Didirikan pada 1995, konsorsium Peluncuran Laut dibuat oleh empat perusahaan dari Norwegia, Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat, dengan perusahaan Rusia memegang 95 persen saham.
“Tahap pertama dari roket tak berfungsi dan menyebabkan roket berpindah ke lintasan yang salah, 150 detik setelah lepas landas,” demikian dilaporkan kantor berita Interfax. Roket jatuh ke perairan Pasifik, tidak jauh dari lokasi peluncuran.
Menurut media lokal, Misi Control Center Rusia telah mengkonfirmasi kegagalan peluncuran dan membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki kecelakaan itu.
Dirancang oleh Energy Rocket-Space Corporation, roket Zenit dibangun oleh pabrik Yuzhmash di Ukraina. Semula, roket ini dijadwalkan untuk mengirim satelit Intelsat-27 ke ruang angkasa pada Kamis 31 Januari.
Peluncuran ditunda satu hari atas permintaan AS. Satelit yang hendak diluncurkan itu dibangun oleh perusahaan AS, Boeing dan dirancang untuk beroperasi selama 15 tahun. Tahap pertama dari roket yang dilengkapi dengan mesin RD-171 dibuat di Energomash Scientific-Priduction Company.
Seorang staf humas dari Energomash mengatakan kepada Xinhua, perusahaan menahan diri untuk mengomentari penyebab kecelakaan sampai penyelidikan selesai.
Didirikan pada 1995, konsorsium Peluncuran Laut dibuat oleh empat perusahaan dari Norwegia, Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat, dengan perusahaan Rusia memegang 95 persen saham.
(esn)