Kerusuhan Mesir memakan korban lagi
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya empat pemuda dilaporkan tewas dalam kericuhan terakhir yang terjadi di pusat Kota Kairo, Mesir, Kamis (31/1/2013). Kericuhan ini merupakan kelanjutan atas keributan yang dipicu oleh vonis mati pengadilan kepada 21 perusuh yang dituding betanggung jawab dalam bencana di Stadion Port Said, Mesir tahun lalu.
"Dua pemuda meninggal karena luka tembak dalam kerusuhan yang terjadi di dekat Tahrir Square. Sementara dua pemuda lainya meninggal karena cidera serius dalam bentrok antara pemuda radikal dan pasukan keamanan Mesir di distrik yang sama sepanjang hari kemarin," Kata Ahmed Omar, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir seperti dilansir RIA Novosti, Kamis (31/1/2013).
Omar mengatakan berdasarkan laporan petugas keamanan para pengunjuk rasa melempari petugas dengan batu dan bom molotov saat petugas akan mendorong mereka kembali ke Tahrir. Petugas menanggapi serangan tersebut dengan serangan gas air mata. Sementara itu, Kementrian Dalam Negeri Mesir mengatakan sudah 343 polisi Mesir terluka sementara 82 orang perwira menjalani perawatan di rumah sakit akibat menderita luka tembak.
Dalam waktu kurang dari sepekan, dua kericuhan besar terjadi di Mesir. Demonstrasi besar-besaran pertama terjadi di seluruh Mesir dalam rangka memprotes pemerintah pada atas kemandekan revolusi pada 25 Januari. Sehari kemudian, kericuhan kembali terjadi di beberapa kota di Mesir, dipicu oleh vonis huluman mati pada 21 perusuh dalam bencana di Stadion Port Said, Mesir tahun lalu. Kementrian Dalam Negeri Mesir mengatakan lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka dalam dua kerusuhan tersebut.
"Dua pemuda meninggal karena luka tembak dalam kerusuhan yang terjadi di dekat Tahrir Square. Sementara dua pemuda lainya meninggal karena cidera serius dalam bentrok antara pemuda radikal dan pasukan keamanan Mesir di distrik yang sama sepanjang hari kemarin," Kata Ahmed Omar, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir seperti dilansir RIA Novosti, Kamis (31/1/2013).
Omar mengatakan berdasarkan laporan petugas keamanan para pengunjuk rasa melempari petugas dengan batu dan bom molotov saat petugas akan mendorong mereka kembali ke Tahrir. Petugas menanggapi serangan tersebut dengan serangan gas air mata. Sementara itu, Kementrian Dalam Negeri Mesir mengatakan sudah 343 polisi Mesir terluka sementara 82 orang perwira menjalani perawatan di rumah sakit akibat menderita luka tembak.
Dalam waktu kurang dari sepekan, dua kericuhan besar terjadi di Mesir. Demonstrasi besar-besaran pertama terjadi di seluruh Mesir dalam rangka memprotes pemerintah pada atas kemandekan revolusi pada 25 Januari. Sehari kemudian, kericuhan kembali terjadi di beberapa kota di Mesir, dipicu oleh vonis huluman mati pada 21 perusuh dalam bencana di Stadion Port Said, Mesir tahun lalu. Kementrian Dalam Negeri Mesir mengatakan lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka dalam dua kerusuhan tersebut.
(esn)