Bangladesh alami suhu terendah dalam 6 dekade
A
A
A
Sindonews.com – Bangladesh mengalami suhu terendah dalam kurun 6 dekade. Di Ibu Kota Dhaka, suhu menyentuh angka 3,2 derajat celcius, angka terendah dalam 57 tahun terakhir. Seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (9/1/2013), Departemen Meteorologi Bangladesh mengatakan, suhu minimum terendah sebelumnya tercatat 3,9 derajat Celsius pada 1955, ketika negara itu merupakan bagian dari Pakistan.
Shah Alam, seorang ahli meteorologi senior, mengatakan kepada Xinhua, titik suhu terendah terjadi di sebelah utara Distrik Dinajpur, sebelah barat Dhaka. Langit di atas Dhaka dan sebagian besar negara tetap berawan selama beberapa hari terakhir. Sementara banyak mobil dan bus berjalan dengan menyalakan lampu, karena cuaca berkabut.
Gelombang dingin yang parah menyapu Bangladesh dan membuat kehidupan normal dan bisnis hampir berhenti, terutama di wilayah utara negara itu yang menghadap pegunungan Himalaya. Di wilayah utara, sinar matahari dilporkan tak terlihat akibat tertutup kabut tebal.
“Di Dhaka dan di tempat lain, ratusan orang tunawisma, terutama anak-anak dan orang tua telah menghadapi waktu yang sulit karena musim dingin ini. Cuaca dingin bisa berlanjut selama dua sampai tiga hari ke depan,” kata Alam.
Pemanasan global dan mencairnya es di kutub utara, disebut sebagai penyebab penurunan suhu di Bangladesh. "Peristiwa ekstrim sedang meningkat di seluruh dunia dan mereka akan terus meningkat karena pemanasan global," kata Aninun Nishat, seorang spesialis lingkungan.
Shah Alam, seorang ahli meteorologi senior, mengatakan kepada Xinhua, titik suhu terendah terjadi di sebelah utara Distrik Dinajpur, sebelah barat Dhaka. Langit di atas Dhaka dan sebagian besar negara tetap berawan selama beberapa hari terakhir. Sementara banyak mobil dan bus berjalan dengan menyalakan lampu, karena cuaca berkabut.
Gelombang dingin yang parah menyapu Bangladesh dan membuat kehidupan normal dan bisnis hampir berhenti, terutama di wilayah utara negara itu yang menghadap pegunungan Himalaya. Di wilayah utara, sinar matahari dilporkan tak terlihat akibat tertutup kabut tebal.
“Di Dhaka dan di tempat lain, ratusan orang tunawisma, terutama anak-anak dan orang tua telah menghadapi waktu yang sulit karena musim dingin ini. Cuaca dingin bisa berlanjut selama dua sampai tiga hari ke depan,” kata Alam.
Pemanasan global dan mencairnya es di kutub utara, disebut sebagai penyebab penurunan suhu di Bangladesh. "Peristiwa ekstrim sedang meningkat di seluruh dunia dan mereka akan terus meningkat karena pemanasan global," kata Aninun Nishat, seorang spesialis lingkungan.
(esn)