Sejumlah kota di Sri Lanka kembali direndam banjir
A
A
A
Sindonews.com - Banjir kembali mengancam Sri Lanka. Hujan lebat yang dimulai sekitar 17 Desember 2012, sempat terhenti sejenak di awal tahun baru 2013. Tapi, hujan kemudian kembali mengguyur sejumlah wilayah di negara itu dan kembali menghadirkan ancaman tanah longsor dan banjir bandang.
Hujan yang turun beberapa hari terakhir ini di wilayah tengah Sri Lanka, telah merendam sejumlah kota, termasuk Nuwara Eliya, yang merupakan tujuan wisata populer di Sri Lanka.
Departemen metrologik telah meramalkan cuaca yang lebih basah di masa yang akan datang dan memperingatkan nelayan untuk lebih berhati-hati saat melaut.
"Kami sedang memantau situasi tersebut. Ada laporan banjir dari bagian tengah negara, yang cenderung menyebar dalam beberapa hari ke depan," tegas Juru Bicara Pusat Manajemen Bencana, S. Kumara, Rabu (9/1/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Sejak bencana banjir besar pada pertengahan Desember lalu, sudah jatuh korban tewas sebanyak 46 jiwa. Kini, ribuan orang kembali terancam kehilangan tempat tinggal dan harus kembali menghuni kamp-kamp pengungsian.
Saat ini, jumlah kamp pengungsi telah berkurang menjadi 22, dari semula 174. Dalam 174 kamp pengungsi itu, ada sekitar 56 ribu orang yangberasal dari 15.281 keluarga.
Hujan yang turun beberapa hari terakhir ini di wilayah tengah Sri Lanka, telah merendam sejumlah kota, termasuk Nuwara Eliya, yang merupakan tujuan wisata populer di Sri Lanka.
Departemen metrologik telah meramalkan cuaca yang lebih basah di masa yang akan datang dan memperingatkan nelayan untuk lebih berhati-hati saat melaut.
"Kami sedang memantau situasi tersebut. Ada laporan banjir dari bagian tengah negara, yang cenderung menyebar dalam beberapa hari ke depan," tegas Juru Bicara Pusat Manajemen Bencana, S. Kumara, Rabu (9/1/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Sejak bencana banjir besar pada pertengahan Desember lalu, sudah jatuh korban tewas sebanyak 46 jiwa. Kini, ribuan orang kembali terancam kehilangan tempat tinggal dan harus kembali menghuni kamp-kamp pengungsian.
Saat ini, jumlah kamp pengungsi telah berkurang menjadi 22, dari semula 174. Dalam 174 kamp pengungsi itu, ada sekitar 56 ribu orang yangberasal dari 15.281 keluarga.
(esn)