Assad: Kami tak mau berdialog dengan boneka barat
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Suriah Bashar al- Assad mengatakan pemerintah Suriah akan selalu mengulurkan tangan untuk berdialog dengan kelompok oposisi dan partai politik, Minggu (6/1/2013). Ungkapan Assad disampaikan dalam sebuah pidato kunci seputar kondisi konflik Suriah.
"Dalam waktu dekat, pemerintah Suriah akan menyerukan dialog nasional yang komperhensif dengan kelompok oposisi dan partai politik Suriah. Namun, pemerintah tidak akan pernah melakukan dialog dengan boneka barat," ungkap Assad seperti diberitakan Presstv.
Assad mengatakan pemerintah menginginkan perdamaian dan rekonsiliasi. Namun, kelompok bersenjata juga harus menghentikan aksi teror yang terus mereka lancarkan.
"Guna mendukung upaya rekonsisliasi tersebut pemerintah akan melakukan referendum dan memberikan amnesti. Pemerintah Suriah juga melakukan perubahan politik sementara semua inisiatif perubahan harus berdasarkan visi Suriah," lanjut Assad.
Assad menilai inisiatif perdamain Jenewa untuk mengupayakan terbentuknya pemerintahan transisi di Suriah memiliki makna yang kabur. Sementara, sejumlah perundingan yang digelar dalam rangka menciptakan revolusi Suriah hanya seperti gelembung sabun.
Dalam kesempatan tersebut Assad juga memuji keberanian penduduk desa yang mencoba menghalangi arus masuk militan Turki ke Suriah. Assad mengatakan, Suriah hanya untuk mereka yang mau melindungi negara ini. “konflik yang sedang berlangsung di Suriah bukan terjadi antara negara dan kelompok oposisi. Melainkan antara negara dan musuh bangsa," timpal Assad.
"Dalam waktu dekat, pemerintah Suriah akan menyerukan dialog nasional yang komperhensif dengan kelompok oposisi dan partai politik Suriah. Namun, pemerintah tidak akan pernah melakukan dialog dengan boneka barat," ungkap Assad seperti diberitakan Presstv.
Assad mengatakan pemerintah menginginkan perdamaian dan rekonsiliasi. Namun, kelompok bersenjata juga harus menghentikan aksi teror yang terus mereka lancarkan.
"Guna mendukung upaya rekonsisliasi tersebut pemerintah akan melakukan referendum dan memberikan amnesti. Pemerintah Suriah juga melakukan perubahan politik sementara semua inisiatif perubahan harus berdasarkan visi Suriah," lanjut Assad.
Assad menilai inisiatif perdamain Jenewa untuk mengupayakan terbentuknya pemerintahan transisi di Suriah memiliki makna yang kabur. Sementara, sejumlah perundingan yang digelar dalam rangka menciptakan revolusi Suriah hanya seperti gelembung sabun.
Dalam kesempatan tersebut Assad juga memuji keberanian penduduk desa yang mencoba menghalangi arus masuk militan Turki ke Suriah. Assad mengatakan, Suriah hanya untuk mereka yang mau melindungi negara ini. “konflik yang sedang berlangsung di Suriah bukan terjadi antara negara dan kelompok oposisi. Melainkan antara negara dan musuh bangsa," timpal Assad.
(esn)