Presiden Irak mulai jalani rehabilitasi di Jerman
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Irak Jalal Talabani dilaporkan merespon dengan baik pengobatan yang diberikan pada dirinya. “Saat ini, Presiden telah dipindahkan ke fasilitas rehabilitasi, setelah sebelumnya sempat mengalami stroke,” ujar sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kantor Kepresidenan Irak, Sabtu (5/1/2013), seperti dikutip dari Naharnet.
Talabani yang saat ini berusia 79 tahun, pada bulan lalu melakukan perjalanan ke Berlin, setelah terkena stroke. Ini adalah serangan terbaru terhadap fisik Talabani, usai serangkaian masalah kesehatan yang ia derita dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2008 silam, Talabani menjalani operasi jantung di Irak. Satu tahun sebelumnya, ia dievakuasi ke Yordania untuk menjalani perawatan karena dehidrasi dan kelelahan. Dia juga sempat melakukan perjalanan ke sejumlah klinik di Eropa untuk pengobatan berbagai penyakit.
"Tim medis yang menangani Presiden Jalal Talabani menegaskan, bahwa kesehatan Yang Mulia dalam kondisi baik dan responnya terhadap pengobatan juga sangat baik," lanjut pernyataan tersebut.
"Dia telah melewati tahap sulit lebih cepat dari yang diharapkan dan kondisinya telah memungkinkan untuk pindah ke prosedur rehabilitasi," tambah pernyataan itu. Selama ini, Jerman memang kerap jadi rujukan bagi para pemimpin dunia untuk menjalani pengobatan.
Kesehatan Talabani memiliki implikasi politik yang besar di Irak, di mana ia telah berusaha untuk menyatukan perseterua politisi Sunni dan Muslim Syiah, serta Arab dan Kurdi.
Talabani yang saat ini berusia 79 tahun, pada bulan lalu melakukan perjalanan ke Berlin, setelah terkena stroke. Ini adalah serangan terbaru terhadap fisik Talabani, usai serangkaian masalah kesehatan yang ia derita dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2008 silam, Talabani menjalani operasi jantung di Irak. Satu tahun sebelumnya, ia dievakuasi ke Yordania untuk menjalani perawatan karena dehidrasi dan kelelahan. Dia juga sempat melakukan perjalanan ke sejumlah klinik di Eropa untuk pengobatan berbagai penyakit.
"Tim medis yang menangani Presiden Jalal Talabani menegaskan, bahwa kesehatan Yang Mulia dalam kondisi baik dan responnya terhadap pengobatan juga sangat baik," lanjut pernyataan tersebut.
"Dia telah melewati tahap sulit lebih cepat dari yang diharapkan dan kondisinya telah memungkinkan untuk pindah ke prosedur rehabilitasi," tambah pernyataan itu. Selama ini, Jerman memang kerap jadi rujukan bagi para pemimpin dunia untuk menjalani pengobatan.
Kesehatan Talabani memiliki implikasi politik yang besar di Irak, di mana ia telah berusaha untuk menyatukan perseterua politisi Sunni dan Muslim Syiah, serta Arab dan Kurdi.
(esn)